Manajemen Manajemen Pelaksanaan Program Pembelajaran Bahasa Arab Di Pondok Pesantren Sunan Kalijogo Surabaya

This study discusses the implementation of the Arabic language learning program held at the Sunan Kalijogo Islamic Boarding School, with a focus on implementation management and the problems faced. This research uses descriptive qualitative method. Collecting data through observation, interview, and documentation techniques. While the data analysis through interactive qualitative analysis technique which consists of data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that the management of the implementation of the Arabic language learning program at the Sunan Kalijogo Islamic boarding school went well, seen from the activities the participants were very enthusiastic about participating in the course program, namely the participants could take part in the activities until the specified time limit. In order to maximize language learning, Arabic is used as a daily communication tool. The problems faced by Islamic boarding schools are the limitations of teaching staff, facilities and infrastructure and management in the learning program. Even though there are shortcomings, the learning program held by the cottage can still run smoothly and well, where in the allotted time (3 months), the participants have been able to master the Arabic language well.Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan program pembelajaran Bahasa Arab yang diadakan Di Pondok Pesantren Sunan Kalijogo, dengan fokus pada manajemen pelaksanaan dan problematika yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan Analisis data melalui teknik analisis kualitatif interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan keimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen pelaksanaan program pembelajaran Bahasa Arab dipondok pesantren Sunan Kalijogo berjalan dengan baik, dilihat dari kegiatannya para peserta sangat antusias dalam mengikuti program kursus tersebut yakni para peserta bisa mengikuti kegiatan sampai pada batas waktu yang ditentukan. Agar pembelajaran bahasa lebih maksimal, maka Bahasa Arab dijadikan sebagai alat komonikasi sehari-hari. Adapun permasalahan yang dihadapi pondok pesantren adalah keterbatasan tenaga pengajar, sarana dan prasarana dan kepengurusan dalam program pembelajaran. Meski terdapat kekurangan, program pembelajaran yang diadakan pondok tetap dapat berjalan lancar dan baik, di mana dalam waktu yang telah ditentukan ( 3 bulan ), para peserta telah mampu  menguasai bahasa Arab secara baik