UJI DURABILITAS DAN PENUAAN CAMPURAN BERASPAL LAPIS AUS (AC-WC) DENGAN BAHAN TAMBAH LIMBAH BOTOL PLASTIK TERHADAP VARIASI LAMA RENDAMAN

The addition of polymer plastics into asphalt can be done in a wet or dry way, the stability of the asphalt-concrete mixture mixed with PET is proven to increase the stability value. Durability and aging tests are used to determine the value of the Residual Strength Index (RSI), First Durability Index (FDI), and Second Durability Index (SDI). Specimens STOA made by placing the specimens in bulk in the oven for 4 hours at a temperature of 135°C, while for LTOA the specimens were in the oven in a solid state for 2 days at a temperature of 85°C, then soaked in waterbatch at a temperature of 60°C with variations in soaking time of 0.5, 24, 48 ​​, 72, and 96 hours. The parameters of the durability of the mixture are seen from RSI, FDI, and SDI. Based on the research results, the asphalt content value obtained through the results of previous studies was 6.75%. Stability values ​​for normal, STOA, and LTOA specimens were 1,178.97kg, 1,057.68kg, and 955.79kg, respectively. RSI values ​​on normal test objects, STOA, and LTOA were 95.88%, 93.58%, 91.88%, respectively. FDI with a slope value (r) for normal test objects, STOA and LTOA respectively 0.64%, 0.88%, and 0.98%. SDI of normal, STOA, and LTOA for value (a) were 7.35%, 10.76%, and 12.29%, respectively. KAO in the Marshall Test this time is a mixture of asphalt with plastic 1.2% wet process has the highest durability value of 95.88%. The longer the immersion, the lower the stability value obtained.Penambahan plastik polimer ke dalam aspal dapat dilakukan dengan cara basah atau cara kering, stabilitas campuran aspal beton yang dicampur plastik PET terbukti dapat meningkatkan nilai stabilitas. Pengujian durabilitas dan penuaan digunakan untuk mengetahui nilai Indeks Kekuatan Sisa (IKS), Indeks Durabilitas Pertama (IDP), dan Indeks Durabilitas Kedua (IDK). Pembuatan benda uji STOA dilakukan dengan cara memasukkan benda uji dalam keadaan curah ke dalam oven selama 4 jam dengan suhu 135°C, sedangkan untuk LTOA benda uji di oven dalam keadaan padat selama 2 hari dengan suhu 85°C, kemudian direndam pada waterbatch dengan suhu 60°C dengan variasi lama rendaman 0,5 jam, 24 jam, 48 jam, 72 jam, 96 jam. Parameter keawetan campuran dilihat dari IKS, IDP, dan IDK. Berdasarkan hasil penelitian nilai kadar aspal yang diperoleh melalui hasil penelitian sebelumnya sebesar 6,75%. Nilai stabilitas untuk benda uji normal, STOA, dan LTOA secara berturut-turut sebesar 1.178,97 kg, 1.057,68 kg, dan 955,79 kg. Nilai IKS pada benda uji normal, STOA, dan LTOA secara berturut-turut sebesar 95,88%, 93,58%, 91,88%. IDP dengan nilai kelandaian (r) untuk benda uji normal, STOA dan LTOA secara berturut-turut sebesar 0,64%, 0,88%, dan 0,98%. IDK benda uji normal, STOA, dan LTOA untuk nilai (a) secara berturut-turut sebesar 7,35%, 10,76%, dan 12,29%. KAO pada pemeriksaan Marshall Test kali ini merupakan campuran aspal dengan plastik sebanyak 1,2% campuran wet process memiliki nilai durabilitas tertinggi yaitu 95,88 %. Semakin lama rendaman maka semakin rendah nilai stabilitas yang didapatkan