Pengaruh Pendekatan Sosio-Saintifik Isu terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

This study aims to determine the effect of the socio-scientific issue approach with the investigative group learning model on the critical thinking skills on environmental change. This study uses a quasi-experimental method with a pretest-posttest control group design. The research population is the students of class X IPA SMAN 1 Batu Sopang, Paser Regency, East Kalimantan, in the academic year 2020/2021. The samples were class X IPA 1 (experimental group) and X IPA 2 (control group) . The test instrument used is a written test. The average pre-test and post-test of the experimental class increased by 15.86, while the average value of the pre-test and post-test of the control class increased by 8.62. the two classes have a difference of 7.24. The N-Gain test result for the experimental class is 0.33, including the medium category and the control class is 0.20, including the low category. The results of the independent samples t-test are sig. 0.08 < 0.05 and t count 2.740 > 1.99, meaning that H0 is rejected. Based on the study results, the socio-scientific approach to issues with the investigative group learning model proved to be more effective in improving students' critical thinking skills than conventional learning modelsPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan socio-scientific issue dengan model pembelajaran investigative group learning terhadap keterampilan berpikir kritis terhadap perubahan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMAN 1 Batu Sopang Tahun Pelajaran 2020/2021 dan sampel penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 1 (kelompok eksperimen) dan X IPA 2 (kelompok kontrol). Rata-rata pretest dan posttest kelas eksperimen meningkat sebesar 15,86, sedangkan hasil rata-rata nilai pretest dan posttest kelas kontrol meningkat sebesar 8,62. kedua kelas memiliki selisih 7,24. Hasil uji N-Gain untuk kelas eksperimen sebesar 0,33 termasuk kategori sedang dan kelas kontrol sebesar 0,20 termasuk kategori rendah. Hasil uji independent sample t-test adalah sig. 0,08 < 0,05 dan t hitung 2,740 > 1,99, artinya H0 ditolak. Berdasarkan hasil penelitian, pendekatan sosio-ilmiah masalah dengan model pembelajaran kelompok investigatif terbukti lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional