IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI

Secara geomorfologi, Gayo mempunyai lembah yang curam dan perbukitan yang terjal. Prasarana jalan tersedia juga berada di tebing perbukitan dan juga dilembah. Kondisi tersebut menyebabkan prasarana jalan menjadi lebih rentan terhadap longsor sehingga menghambat lajunya aktifitas ekonomi masyarakat. Bidang longsor tersebut terjadi karena adanya bidang lemah yang kemudian berubah menjadi lapisan jenuh air yang terletak diatas lapisan kedua. Lapisan kedua tersebut berperan sebagai bidang gelincir yang mempunyai porositas lebih kecil. Penelitian dengan menggunakan metode seismik refraksi 2D digunakan untuk mengindetifikasi litologi bawah permukaan dan bidang gelincir berdasarkan cepat rambat gelombang seismik. Penelitian ini dilakukan pada dua lokasi yaitu, Jl.KKA-Bener Meriah dan Jl.Takengon-Bintang. Masing-masing kawasan memiliki panjang lintasan 120 meter dengan spasi geophone 5 meter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui litologi bawah permukaan dan mengidentifikasi bidang gelincir dengan menggunakan alat seismograph PASI. Pemrosesan data lapangan dilakukan dengan menggunakan software ZondST2D. Hasil pengukuran seismik refraksi 2D pada lokasi 1 (satu) menunjukan adanya zona lemah dilapisan pertama dan keberadaan bidang gelincir pada kedalaman 3 meter dengan jenis batuan sedimen klastik (Vp 1300 m/s). Pada lokasi 2 (dua) keberadaan bidang gelincir berada pada lapisan kedua dengan kedalaman 7 meter dan dengan jenis batuan gamping (Vp 1200 m/s). Bidang gelincir tersebut mempunyai nilai kecpatan gelombang Vp yang sangat kontras dengan lapisan pertama dan akan menjadi media sliding plane untuk lapisan pertama