Di suatu malam, 27 Rayab, satu Tahun menjelang hiirah, Muhammad saw diisra'kan Allah dari masiid al Haram di Mekkah al-Mukarramah ke Masird al-Aqsa di Yerusalem dan dari maslid al-Aqsa Nabi naik sampai ke tingkat yang paling tinggi, Arsy Allah, di Sidratul Muntaha. Pada saat itulah Muhammad saw. dapat melihat Allah dengan persepsinya, yang tidak dapat dituturkan dengan lidah atau digambarkan dengan alat peraga apapun. Pengalaman rohaniah yang maha indah, berada diluar jangkauan otak manusia. Saat itulah Muhammad diliputi ketakiuban dan kekaguman luar biasa, berada dalam pangkuan ke Agungan Allah Maha Sempuna, dengan penuh rasa tenang damai. dan menikmati tanpa tara indahnya fana diri dihadapan Allah azza wa jalla. Seorang sufi besar, Abdul ...