Program Ekonomi Kreatif dan Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Semarang - Kampus Merdeka

Pemberdayaan masyarakat desa merupakan salah satu cara untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan pendapatan. Kegiatan program ekonomi kreatif dan pemberdayaan masyarakat di desa kawengen melihat potensi pisang yang harus diolah.  Kegiatan tersebut melalui beberapa tahapan yaitu planning, organizing, actuating dan controlling. Desa kawengen dipilih sebagai tempat pemberdayaan masyarakat karena memiliki banyak potensi seperti : sumber daya alam berupa hasil pertanian dan perkebunan, stakeholder atau pemerintah yang mendukung kegiatan guna membantu masyarakat, sumber daya manusia yang  memiliki rasa ingin tahu cukup tinggi. Program ekonomi kreatif ini bertujuan untuk melakukan pemberdayaan kepada masyarakat yang kebanyakan berasal dari keluarga pra sejahtera yang belum memiliki keterampilan dalam mengolah suatu produk olahan yang berasal dari bahan baku seperti pisang. Peserta yang sudah mengikuti pelatihan ini dapat melanjutkan pemberdayaan ini secara mandiri kepada anggota keluarga lainnya. Dapat juga disalurkan ke anggota karang taruna lainnya. Pembuatan akun sosial media juga dapat dilakukan sebagai sarana pemasaran produk yang telah dihasilkan.Empowerment of rural communities is one way to reduce poverty and to increase income. The activities of creative economy program and community empowerment in Kawengen can see the potential of bananas that can be processed. The activities cover several stages, namely planning, organizing, actuating and controlling. Kawengen is chosen as the place for community empowerment because it has many potentials such as natural resources in the form of agricultural and plantation products, stakeholders or the government that supports activities to help the community, and human resources who have  high curiosity. This creative economy program aims to empower the community, most of whom come from pre-prosperous families who have not had the skills to process a processed product from raw materials like bananas. Participants who have gotten this training can continue this empowerment independently to other family members. They can also share their training skill to other members of youth organization and create social media accounts as a means of marketing the products that have been produced