PENDIDIKAN YANG MEMBEBASKAN DAN KONSEP TENTANG POTENSI MANUSIA

Pembahasan tentang manusia dan pendidikan akan selalu aktual dan menarik. Manusia dan pendidikan ibarat dua sisi mata uang yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Manusia dalam perspektif Islam mempunyai dua tugas besar Pertama; sebagai hamba Allah Swt, manusia mempunyai misi tugas pengabdian total dan terbaik kepada Pencipta-Nya. Kedua: manusia mempunyai misi khalifah di bumi, tugas memakmurkan bumi merupakan tugas terberat, yang didalamnya bagian tema pendidikan menemukan relevansinya. Esensi pendidikan pada hakikatnya terletak pada perlakuan memuliakan manusia pada posisi yang tepat. Bahwa manusia sebagai subyek sekaligus obyek pendidikan. Gagasan pendidikan yang membebaskan layak untuk kita bahas. Paradigma pendidikan yang membebaskan dalam dunia kontemporer, tidak akan terlepas dari konsep yang digulirkan oleh pemikir Katolik Amerika Latin diantaranya : Gustavo Guiteres, Paulo Freir dan Erich From. Gagasan mereka cukup mondial dirangkai dengan alur pikir ilmiah yang sistemik dan mendunia. Substansi dari pendidikan itu sejatinya adalah membebaskan manusia. Manusia dengan segala potensinya memiliki beberapa aspek yang menyeluruh dan komplit, beserta kompleksitas realitas yang meliputi kehidupan manusia. Seluruh aspek pendidikan Islam pada hakikatnya  adalah manifestasi dari dua tugas   itu. Dan tujuan akhir adalah beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. Dalam konteks pendidikan Islam berfungsi sebagai pembimbing dan  kompas penuntun arah untuk membina  dan mengembangkan potensi baik manusia dan pada saat yang sama membimbing, mengarahkan dan mengendalikan potensi buruk manusia