URGENSI BESI DALAM TAFSIR AL-KABIR DAN AL-MISHBAH (Studi Analisis Komparatif)

Penelitian ini membahas tentang urgensi besi dalam tafsir Al-Kabir dan tafsir Al-Mishbah (studi analisis komparatif). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan tentang manfaat dan urgensi besi sebagaimana telah digunakan sejak zaman Rasulullah saw. Hal ini mendorong penulis untuk mengemukakan bagaimana penafsiran ayat-ayat yang berkaitan dengan pemanfaatan besi dalam Al-Qur’an menurut Ar-Razi sebagai mufassir pada masa klasik dan Quraish Shihab sebagai mufassir pada masa kontemporer. Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah perpustakaan (Library Research), bersifat kualitatif yang bersumber dari Al-Qur’an, kitab tafsir dan buku-buku yang berkaitan dengan kajian yang diteliti. Penelitian ini menggunakan metode muqarran (komparatif). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa; persamaan antara Ar-Razi dan Quraish Shihab dalam menfasirkan ayat 96 surah Al-Kahfi, ayat 21surah Al-Hajj, ayat 10 surah Saba dan ayat 25 surah Al-Hadid ialah sama-sama menjelaskan pemanfaat besi. Sedangkan perbedaan keduanya yang mencolok adalah adanya penambahan pemanfaatan pada besi menurut tafsir Al-Mishbah dalam Q.S Al-Hadid ayat 25 sebagai tafsir kontemporer Seiring dengan kemajuan dan perkembangan IPTEK, pemanfaatan besi semakin digunakan untuk pembuatan alat-alat bantu dalam kehidupan manusia. Selain itu, tubuh manusia juga sangat membutuhkan zat besi bagi kesehatan. Zat besi memiliki peran penting dalam proses perpindahan oksigen dalam tubuh manusia. Komponen besi berfungsi dalam proses pembentukan klorofil yang merupakan zat penghijau tumbuh-tumbuhan dalam proses fotosintesis yang membuat tumbuh-tumbuhan dapat bernapas dan menghasilkan protoplasma. Dari situlah zat besi kemudian masuk ke dalam tubuh manusia dan hewan; urgensi besi saat ini sangaat dibutuhkan dan berpengaruh dalam kehidupan manusia, dikarenakan sifat kuat yang dimiliki oleh besi tersebut