mplikasi Perjanjian Utang-Piutang Antara Petani Sawit Dengan Koperasi Unit Desa Sawit Jaya Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Tapung Menurut Ekonomi Syariah

ABSTRAK Arie Pradina Sridevi (2022) : Implikasi Perjanjian Utang-Piutang Antara Petani Sawit Dengan Koperasi Unit Desa Sawit Jaya Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Tapung Menurut Ekonomi Syariah Pada umumnya KUD merupakan suatu badan usaha yang mengutamakan pembangunan ekonomi kerakyatan. Melalui simpan pinjam/utang-piutang ini, masyarakat bisa mengambil manfaat terhadap sesuatu yang diizinkan untuk diambil manfaatnya. KUD Sawit Jaya Pada dasarnya memberikan pinjaman berupa hutang yang diberikan kepada anggota koperasi haruslah memberikan implikasi atau timbal balik yang positif, yaitu seharusnya piutang anggota bisa membantu dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Namun, masih banyak dijumpai fenomena dilapangan. dirumuskan masalah Bagaimana implikasi perjanjian utang-piutang antara petani sawit dengan Koperasi Unit Desa Sawit Jaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Bagaimana tinjauan ekonomi syariah terhadap implikasi perjanjian utang-piutang antara petani sawit dengan Koperasi Unit Desa Sawit Jaya di Kecamatan Tapung. Dalam penelitian ini adalah pihak KUD dan pihak anggota penerima utangpiutang. Maka dimbil sampel sebagai Informan yaitu pihak KUD Sebanyak 3 orang yang terdiri dari: ketua, sekretaris dan bendahara. dengan teknik Purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi dan mengunakan anlisa deskriptif kualitatif. Implikasi perjanjian utang-piutang antara petani sawit dengan Koperasi Unit Desa Sawit Jaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yaitu utangpiutang melalui perjanjian ini satu sisi juga memberikan dapat yang positif bagi anggota yang meminjam dikarnakan bisa digunakan untuk tambahan modal usaha. dan cicilan utang bisa dibayarkan mengunakan piutang berdasarkan hasil panen yang tertera di surat perjanjian kerjasama. Namun, dalam perjalannya ada temuan bahwa anggota yang melakukan pinjaman utang juga terkendala dalam pembayaran karena hasil panen gagal. Tinjauan ekonomi islam pada implikasi perjanjian utang-piutang tersebut penulis menyimpulkan bahwa distu sisi memberikan bantuan berupa prinsip tolong menlong dengan bantuan hutang. Namun adanya tambahan kelebihan pembayaran utang tidak diperbolehkan ditemukan adanya riba atau bunga. dan tidak adanya kepastian piutang yang diterima juga merupakan hal yang belum pasti dan berdampak pada pembayaran cicilan. Kata kunci: Implikasi, Perjanjian, Utang-Piutang, Koperasi Unit Desa, Kesejahteraa