REKONSTRUKSI PERADABAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF ZIAUDDIN SARDAR

Penelitian ini bertolak dari suatu fenomena kelam dari peradaban Islam yakni apa sebenarnya yang menjadikanya terus berada pada kemunduran di dalam peradaban. Diketahui bahwa Islam pernah berada di puncak kejayaan. Sebelum akhir abad ke-12 peradaban Islam tidak lagi dapat menjadi kiblat bagi bangsa lain (Barat) untuk diadopsi segala sisinya. Islam mengalami kemunduran hingga menjadikanya hanya sebagai agama dalam dimensi praktek ibadah saja. Seharusnya, Islam mampu menjadi pusat bagi seluruh kemajuan dan perkembangan dunia. Sardar dengan ide futurologinya berusaha untuk menelaah hal tersebut. Selain itu, ia juga memberikan pegangan tentang bagaimana menyikapi perubahan demi perubahan yang akan mengantarkan Islam kepada masa depan peradaban yang maju. Dalam pandangannya, kemunduran Islam bermula dari pemahaman umat tentang nilai-nilai dasar dari ajaran Islam yang tidak dijalankan. Dimana hal tersebut merupakan pondasi untuk membangun peradaban. Penelitian ini berbentuk library research, artinya penelitian ini dilakukan berbasis pada literatur. Data primer pada penelitian ini ialah Masa Depan Islam. Tokoh yang diteliti ialah Ziauddin Sardar (1951) yang difokuskan tentang membangun kembali peradaban Islam yang pernah jaya. Penelitian ini selanjutnya berusaha menjawab rumusan peneliti yakni bagaimana konsep peradaban Islam serta bagaimana rekonstruksi peradaban Islam menurut Sardar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemajuan peradaban Islam bergantung kepada umat Islam itu sendiri tentunya dengan menggali kembali nilai-nilai di dalam ajaran Islam dan kemudian membumikannya ke dalam kehidupan, baik dari sisi ekonomi, sosial, budaya, politik, pendidikan dan ibadah. Merekonstruksi peradaban mesti dilakukan secara besinergi dan berkesinambungan oleh seluruh elemen umat Islam di dunia