ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA MIKRO PADA PEDAGANG RUMAHAN DI KELURAHAN BANDAR RAYA KOTA PEKANBARU DITINJAU MENURUT EKONOMI SYARIAH

ABSTRAK Tia Melysa, (2022): Analisis Pengembangan Usaha Mikro Pada Pedagang Rumahan Di Kelurahan Bandar Raya Kota Pekanbaru Ditinjau Menurut Ekonomi Syariah. Penelitian ini dilatarbelakangi dari usaha mikro kecil dan menengah yang kerap terjadi penambahan jumlah pelaku usaha dan hal ini menuntut para pelaku usaha harus tetap menjalankan usaha jualannya dengan tujuan untuk dapat meningkatkan hasil pendapatan dari penjualan. Salah satu usaha mikro kecil dan menengah yang tengah dijalankan di Kelurahan Bandar Raya Kota Pekanbaru adalah usaha pedagang rumahan yang dimana usaha rumahan yang dijalankankan adalah memproduksi makanan kue dan gorengan. Dalam menjalankan usahanya tersebut para pelaku usaha pedagang rumahan memerlukan upaya-upaya untuk mengembangkan usaha jualan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh pelaku usaha pedagang rumahan dalam mengembangkan usahanya serta bagaimana tinjauan ekonomi Islam mengenai upaya yang dilakukan dalam pengembangan usahanya. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode pendekatan yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi. Unit analisis dan informan penelitian adalah Pegawai Staf ASN dan Honorer Kelurahan Bandar Raya serta para pedagang rumahan yang memproduksi aneka kue dan gorengan, jumlah informan penelitian dalam penelitian ini secara keseluruhan adalah sebanyak 19 orang. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pelaku usaha pedagang rumahan melakukan upaya-upaya dalam mengembangkan usahanya. Adapun upaya yang dilakukan yaitu melakukan pinjaman modal, menjaga kualitas jenis produk, menjalankan usaha yang halal, penentuan harga jual, dan meningkatkan kegiatan pemasaran. Tinjuan ekonomi syariah mengenai pengembangan usaha pedagang rumahan di Kelurahan Bandar Raya Kota Pekanbaru dalam penerapannya telah menerapkan prinsip ekonomi syariah, tetapi dalam melakukan pinjaman modal pelaku usaha pedagang rumahan masih menggunakan lembaga keuangan konvensional, yang seharusnya mereka melakukan pinjaman modal menggunakan lembaga keuagan syariah sehingga pelaku usaha pedagang rumahan terhindar dari prakatik ribawi. Kata Kunci: Usaha Mikro, New Normal