MODEL KOMUNIKASI DINAS PARIWISATA PEMUDA DAN OLAHRAGA DALAM MEMPROMOSIKAN FESTIVAL SEBAGAI KEGIATAN WISATA DAERAH DI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

FERDAWATI PUTRI (2022) : MODEL KOMUNIKASI DINAS PARIWISATA PEMUDA DAN OLAHRAGA DALAM MEMPROMOSIKAN FESTIVAL SEBAGAI KEGIATAN WISATA DAERAH DI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Model komunikasi merupakan gambaran sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya. Suatu instansi perlu merancang model komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu, begitu juga dengan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Meranti yang menggunakan model komunikasi dalam mempromosikan festival, terutama festival Cian cui dan festival Sungai Bokor. Hal ini dikarenakan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil obeservasi dan wawancara, masyarakat sekitar dan calon wisatawan belum memililiki informasi yang cukup terkait festival. Riset ini bertujuan untuk menguraikan bagaimana model komunikasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga dalam mempromosikan festival sebagai kegiatan wisata daerah di Kabupaten Kepulauan Meranti. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Adapun informan dalam penelitian ini sebanyak 3 orang dari bidang pariwisata Disparpora. Hasil menunjukkan bahwa model komunikasi Disparpora memiliki 2 model yaitu pertama, Model Komunikasi Disparpora dalam Mempromosikan Festival Cian Cui sebagai kegiatan wisata daerah mengarah ke model komunikasi interaksional. Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses dimana pendengar memberikan umpan balik (feedback) sebagai respon terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Melalui komunikator maka adanya pesanpesan dengan memanfaatkan media langsung dan tidak langsung sehingga adanya feedback dengan adanya kunjungan wisatawan dalam Festival Cian Cui. Kedua, Model komunikasi Disparpora dalam mempromosikan Festival Sungai Bokor sebagai kegiatan wisata daerah juga mengarah ke model komunikasi interaksional di mana pesan yang disampaikan oleh komunikator sampai pada komunikan dengan memanfaatkan media langsung dan tidak langsung sehingga adanya umpan balik atau feedback yaitu adanya wisatawan yang berkunjung dalam Festival Sungai Bokor sehingga meningkatkan sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat. Dengan demikian hasil akhir dari model ini, yaitu menggunakan model komunikasi Interaksional. Kata Kunci : Model Komunkasi, Festival, dan Wisata Daerah