Faktor Penyebab Terjadinya Pernikahan Dini Pada Masa Pandemi Covid-19 Dan Dampaknya Di Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan.

Pernikahan di bawah umur atau pernikahan dini adalah pernikahan yang dilaksanakan oleh seseorang orang yang belum mencapai usia dewasa atau belum memenuhi syarat syarat umur yang ditentukan oleh Undang-Undang Perkawinan. Seperti halnya yang terjadi di Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan pada masa pandemic covid-19. Pernikahan dini pada masa pandemic covid-19 di Kecamatan Kerumutan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan berbagai faktor. Adapun pokok permasalahan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pernikahan dini pada masa Covid-19 di Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, untuk mengetahui dampak pernikahan dini Pada masa pandemi Covid-19 di Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan, dan tinjauan hukum Islam tentang Pernikahan Dini. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode lapangan (field research). Penelitian dilakukan dengan mengambil data dari Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan. Subjek penelitian ini Kepala KUA Kecamatan Kerumutan, Pegawai KUA dan Pelaku Pernikahan Dini. Teknik pengumpulan data yang di gunakan untuk mendapatkan data dan informasi menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Sedangkan dalam teknik analisis data penulis menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu semua data yang penulis kumpulkan kemudian penulis jelaskan secara sistematik sehingga dapat mudah dipahami, dipelajari, dan dituangkan pada hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: faktor penyebab terjadinya pernikahan dini pada masa pandemi covid-19 Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan ialah karena faktor ekonomi, faktor pembelajaran daring, faktor hamil diluar nikah, dan kemauan sendiri. Dampak dari pernikahan dini ialah berdampak pada keharmonisan rumah tangga, sering terjadinya perselisihan dan pertengkaran di dalam rumah tangga. Pernikahan dini juga berdampak pada kesehatan, yaitu kesehatan reproduksi bagi perempuan. Dalam ajaran agama Islam tidak menjelaskan dengan tegas dan jelas mengenai berapa umur seseorang bisa di katakana layak menikah. Hukum Islam membolehkan untuk melakukan pernikahan dengan syarat sudah baliqh, yaitu bagi laki-laki sudah mimpi basah dan bagi perempuan sudah mengalami menstruasi. Kata Kunci: Pernikahan Dini, Pandemi Covid-1