MALU DAN RELEVANSINYA DALAM INTERAKSI SOSIAL PADA TIKTOK PERSPEKTIF HADITS

ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Malu dan Relevansinya Dalam Interaksi Sosial Pada Tiktok Perspektif Hadits”. Malu merupakan suatu emosi dan budaya yang harus dimiliki setiap manusia dalam kehidupan, karena dengan rasa malu dapat mengotrol sikap dan tindakan. Hakikat dari rasa malu yakni menghindari dan mejaga diri dari perbuatan yang akan membawa kepada keburukan serta kemudharatan. Malu juga merupakan sebuah fitrah dan tabiat yang harus ada dalam diri manusia, apalagi dengan pesatnya perkembangan media sosial saat ini rasa malu sudah semakin berkurang dan hilang dalam berinteraksi sosial. Media sosial yang saat ini banyak digunakan dalam berinteraksi salah satunya yakni tiktok. Banyak pengguna aplikasi tiktok yang tidak memanfaatkan ruang berinterkasi dengan baik, yang seharusnya dapat menimbulkan hal yang positif akan tetapi malah menimbulkan hal-hal yang negatif. Hal tersebut mencerminkan semakin berkurangnya rasa malu yang dimiliki, maka semakin lemah juga keimanan seseorang, karena malu dapat membedakan antara kualitas seorang mukmin dengan yang lainnya. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi pustaka (library research). Hasil penelitian yakni: pertama, kualitas dari hadits Shohih Bukhari, Shohih Muslim, Sunan Ibnu Majah, Sunan Abi Dawud, Sunan an-Nasa’I dan Musnad Ahmad bin Hanbal berstatus shohih dan dapat dijadikan hujjah. Pemahaman hadits malu sebagian dari iman adalah dimana rasa malu dapat mencegah seseorang dari perbuatan maksiat, seperti iman yang mana keimanan seseorang dapat menghalangi orang tersebut dari kemaksiatan. Kedua, relevansi rasa malu saat berinteraksi social pada tiktok saat ini semakin kurang diterapkan, sehingga banyak menimbulkan tren yang mengikuti dunia barat dan memunculkan dampak yang kurang baik bagi anak bangsa. Kata Kunci : Malu, Interaksi Sosial, dan Tikto