TINJAUAN FIQH MUAMALAH TERHADAP SISTEM PEMBERIAN UPAH BONGKAR MUAT KELAPA SAWIT DI PKS PT SINDORA SERAYA DESA LENGGADAI HILIR KECAMATAN RIMBA MELINTANG KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU

ABSTRAK Muhammad Nazri, (2022) :Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Sistem Pemberian Upah Bongkar Muat Kelapa Sawit DI PKS PT Sindora Seraya Desa Lenggadai Hilir, Kecamatan Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh sistem pemberian upah bongkar muat kelapa sawit di PKS PT Sindora Seraya Desa Lenggadai Hilir Kecamatan Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Dalam praktiknya pemberian upah kerja bongkar muat kelapa sawit yang dikerjakan oleh para buruh ini di dalamnya terdapat potongan upah yang diberlakukan kepada para buruh, dengan keterangan sebagai jaminan kecelakaan kerja dan untuk mandor pengawas kerja. Sehingga hal ini menyebabkan upah yang diterima para buruh menjadi berkurang. Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana mekanisme sistem pemberian upah bongkar muat kelapa sawit di PKS PT Sindora Seraya ini dan bagaimana tinjauan Fiqh Muamalah terhadap sistem pemberian upah bongkar muat kelapa sawit di PKS Sindora Seraya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejelas mungkin bagaiman mekanisme pemberian upah bongkar muat kelapa sawit di PKS PT Sindora Seraya dan untuk menjelaskan tinjauan Fiqh Muamalah terhadap sistem pemberian upah di PKS PT Sindora Seraya. Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode kualitatif (field research). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 134 orang dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 orang. Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara dan survei, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur kepustakaan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini bersifat analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan beberapa dalil syara‟ (Al- Qur‟an dan Hadist) yang menjelaskan tentang Ujrah, sehingga dapat di pahami dalam prinsip pemberian upah harus adil dan layak. Dalam transaksi pemberian upah bongkar muat di PKS PT Sindora Seraya ini, para buruh menerima upah ketika mereka telah selesai melakukan pekerjaanya pada hari itu juga, dan hal ini sudah disepakati antara pihak perusahaan dan pihak buruh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian upah bongkar muat kelapa sawit di PKS PT Sindora Seraya Desa Lenggadai Hilir Kecamatan Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau tersebut tidak bertentangan dengan konsep Fiqh Muamalah. Hal ini dapat diketahui dan diperkuat karena sudah sesuai dengan akad awal perjanjian kerja