Analisis Hukum Acara Perdata Terhadap Unsur Nebis In Idem Dalam Perkara Perdata Waris (Studi Putusan Pengadilan Agama Selatpanjang Nomor 10/Pdt.G/2012/PA.Slp Jo. Nomor 181/Pdt.G/2021/Pa.Slp)

ABSTRAK Maizatul Istiqomah (2022): Analisis Hukum Acara Perdata Terhadap Unsur Nebis In Idem Dalam Perkara Perdata Waris (Studi Putusan Pengadilan Agama Selatpanjang Nomor 10/Pdt.G/2012/PA.Slp Jo. Nomor 181/Pdt.G/2021/Pa.Slp) Putusan hakim adalah putusan akhir dari suatu pemeriksaan persidangan di pengadilan dalam suatu sengketa. Putusan hakim adalah putusan yang bersifat mengikat para pihak yang bersengketa. Para pihak harus tunduk dan menghormati putusan yang telah dijatuhkan hakim. Putusan tersebut harus dianggap benar dan hakim tidak dibenarkan untuk memutus kembali perkara yang sama mengenai pokok sengketa yang sama, kecuali apabila putusan pada sengketa sebelumnya gugatannya tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard). Tujuan penelitian ini yaitu 1) mengetahui dasar perimbangan hakim menerima kembali gugatan yang sudah diputus dan gugatannya sama. 2) menganalisis unsur Nebis In Idem dalam putusan Pengadilan Agama Selatpanjang Nomor 10/Pdt.G/2012/PA.Slp Jo. Nomor 181/Pdt.G/2021/PA.Slp. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau library research dengan pendekatan hukum normatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu dokumen putusan Nomor 10/Pdt.G/2012/PA.Slp dan Nomor 181/Pdt.G/2021/PA.Slp. Dan data sekunder, yaitu buku-buku yang berhubungan dengan penelitian. Analisis data menggunakan metode content analisis. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa: 1) dasar pertimbangan hakim menerima kembali perkara yang sama adalah karena pada putusan tingkat banding di Pengadilan Tinggi Agama Pekanbaru, gugatan Penggugat memiliki cacat hukum sehingga gugatan tersebut tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard). Karena legal standing yang dilakukan oleh salah satu penggugat sebagai kuasa insidentil tidak memiliki surat izin dari ketua Pengadilan Agama untuk beracara di Pengadilan Agama Selatpanjang sehingga gugatan tersebut dinilai error in persona dalam plurium litis consertium (kekurangan pihak). 2) analisis hukum acara perdata terhadap unsur Nebis In Idem dalam putusan Nomor 10/Pdt.G/2012/PA.Slp Jo. Nomor 181/Pdt.G/2021/PA.Slp yaitu bahwa dalam putusan tersebut tidak terdapat unsur Nebis In Idem. Kata Kunci: Putusan Hakim, Nebis In Idem, Gugata