KEHARMONISAN KELUARGA PADA PELAKU PERNIKAHAN USIA DINI (STUDI KASUS DESA LERENG KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR)

ABSTRAK Wahyu Febri Pratama, (2022): KEHARMONISAN KELUARGA PADA PELAKU PERNIKAHAN USIA DINI (STUDI KASUS DESA LERENG KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR) Penulisan skripsi dilatarbeakangi oleh diaturnya ketentuan mengenai batasan usia menikah di dalam UU No. 1 tahun 1974 pasal 7 ayat 1 dan telah direvisi dan disahkan pada tanggal 14 Oktober 2019. Batas usia menikah bagi pria pada awalnya 19 tahun dan wanita 16 tahun berubah menjadi 19 tahun bagi pria dan wanita. Setiap pasangan suami istri yang telah menikah pasti menginginkan kehidupan rumah tangga yang harmonis. Dan salah satu faktor mencaapai keharmonisan harus diperlukan persiapan yang matang baik secara fisik ataupun mental. Karena alasan inilah negara mengatur batasan usia menikah di dalam undang-undang tersebut. Namun, walaupun telah diatur batasan usia menikah oleh negara demi kehidupan rumah tangga pasangan yang menikah, masih ada pasangan-pasangan yang melakukan pernikahan usia dini atau yang kita kenal dengan pernikahan di bawah umur. permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana keharmonisan keluarga yang melakukan pernikahan usia dini dan apa faktor-faktor yang mempengaruhi keharmonisan keluarga pada pelaku pernikahan usia dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keharmonisan keluarga pelaku pernikahan usia dini dan faktor-faktor yang mempengaruhi keharmonisan keluarga pada pelaku pernikahan usia dini. Penelitian ini berbentuk penelitian lapangan (field research. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber yang diapakai meliputi sumber primer yaitu: melakukan wawancara terhadap 6 pasangan keluarga yang melakukan pernikahan dini. Sedangkan objeknya adalah keharmonisan keluarga pelaku pernikahan usia dini setelah melangsungkan pernikahan, sedangkan sumber sekunder yaitu dari buku-buku terkait pembahasan pada penelitian ini. Hasil dari penelitian adalah bahwa pelaku pernikahan usia dini mengalami ketidakharmonisan di dalam rumah tangga mereka. Ketidakharmonisan ini karena pasangan keluarga belum bisa memenuhi aspek-aspek yang menjadi tolak ukur keharmonisan, yaitu: segi agama, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan sosial. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keharmonisan keluarga pada pelaku pernikahan usia dini adalah faktor agama, eonomi, mental, dan faktor luar. Kata kunci : Pernikahan Dini, Keharmonisan, Rumah Tangga