PENGARUH DOSIS ABU JANJANG KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING (PMK)

Konsumsi jagung sebagai sumber bahan baku pangan dan pakan terus meningkat setiap tahun, sehingga perluasan areal dan intensitas tanam terus dilakukan diantaranya di lahan sub optimal, dengan tingkat produktivitas yang lebih rendah karena tingkat kesuburan tanah yang rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung dapat dilakukan dengan cara pemberian amelioran berupa abu janjang kelapa sawit yang melimpah di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dosis abu janjang kelapa sawit yang terbaik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman jagung di tanah PMK, telah dilaksanakan di Kebun Percobaan (KP) Kubang Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Riau dari bulan Juli sampai Oktober 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 5 perlakuan (Kontrol, Kontrol dosis NPK rekomendasi, 5 ton/ha + ½ dosis NPK rekomendasi, 10 ton/ha + ½ dosis NPK rekomendasi dan 15 ton/ha + ½ dosis NPK rekomendasi) dengan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian abu janjang kelapa sawit dengan dosis 10 ton/ha + ½ dosis NPK rekomendasi menunjukan keragaan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung yang di tunjukkan pada bobot jagung dengan kelobot (13,30 kg), bobot jagung tanpa kelobot (10,56 kg), panjang tongkol (18,47 cm), jumlah baris pertongkol (12,61 baris), berat 100 biji (29,50 g), berat kering berangkasan (21,76 ton/ha), produksi perpetak (7,17 kg/petak) dan produksi (8,54 ton/ha). Kata kunci: Lahan Sub Optimal, Amelioran, Produksi Jagun