IDEOLOGI PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL

Secara historis harus diakui bahwa pelopor pendidikan moderen yang paling awal dan paling berpengaruh hingga saat ini adalah pendidikan yang dirintis KH Ahmad Dahlan. Meski pada awalnya dimulai dari greget dan tekad individu, Ahmad Dahlan sendiri, namun selanjutnya pendidikan yang dirintisnya itu kemudian digerakkan secara kolektif oleh organisasi yang didirikannya, yaitu Muhammadiyah. Pergeseran ide dan praksis pendidikan yang bersifat individual pada awalnya, yang selanjutnya menjadi urusan kolektif secara organisatoris ini juga telah menunjukkan terjadinya dinamika sosial dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini juga berarti bahwa pendidikan ini telah memberikan warna dalam perubahan sosial di Indonesia ini, khususnya. Peran praksis dalam perubahan sosial inilah yang perlu dikaji dasardasar filososifis-ideologisnya. Inilah yang menjadi alasan penelitian Disertasi ini diberi judul: “Ideologi Pendidikan Muhammadiyah dan Implikasinya terhadap Perubahan Sosial”. Adapun permaslahan dalam penelitian ini difokuskan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, sebagai berikut: 1. Apasaja arus pemikiran yang melandasi ideologi pendidikan Muhammadiyah?, 2. Bagaimanakah penanaman ideologi Muhammadiyah dalam pendidikan Muhammadiyah?, dan 3. Apasajakah karakter perubahan sosial yang timbul sebagai implikasi dari ideologi pendidikan Muhammadiyah? Penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian Historis, karena fokus kajiannya berkenaan pada peristiwa pendidikan yang sudah berlalu hingga hari ini. Data dalam penelitian diperoleh secara dokumentatif. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa; 1.Pendidikan Muhammadiyah menjadi sarana implementasi dan penanaman ideologi Muhammadiyah, 2. Implikasi ideologi pendidikan Muhammadiyah dalam perubahan sosial itu dapat diidentifikasi dalam 3 (tiga) aspek perubahan sosial, yaitu ;1. Perubahan dalam sikap individual dari tradisionalisreligious menjadi modernis-religious, individualis menuju kolektif, dari jiwa yang tidak peduli terhadap bangsa sendiri menjadi bangsa yang sadar dengan hak-hak kemerdekaan negerinya, yaitu jiwa Nasionalis-patriotik, dari jiwa apatis menjadikritis, dari jiwa individual (diktator, otoriter, dan absolute) menuju jiwa demokratis, dari jiwa jumud dan statis menuju jiwa yang berkemajuan, dan dari jiwa apatis dan kaku menuju jiwa yang adaptif dan responsif. 2. Perubahan secara kelembagaanadalah berubahnya pola amal individual menjadi pola amal sosial-kolektif atau amaljama’ah, dan tumbuh kembangnya lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga sosial lainnya yang dibangun secara kolektif. 3. Perubahan dalam proses pendidikan yang dapat diidentifikasi adalah Perubahan Kurikulum pendidikan dan proses pembelajaran