PELAKSANAAN MEDIASI DALAM MENEKAN ANGKA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA PEKANBARU

ABSTRAK Agustin Diana Pangestu (2022) “Pelaksanaan Mediasi dalam Menekan Angka Perceraian di Pengadilan Agama Pekanbaru.” Perkawinan merupakan ikatan suci yang harus dipelihara dengan baik sehingga tercapailah tujuan perkawinan dalam Islam yakni terwujudnya keluarga sejahtera (mawaddah wa rahmah). Namun seringkali apa yang menjadi tujuan perkawinan kandas di tengah perjalanan. Dalam hukum positif perceraian telah diatur dalam Undang-Undang perkawian, Peraturan Pemerintah, KHI (Kompilasi Hukum Islam) memiliki cara penyelesaiannya sendiri. Salah satu prosedur dalam menyelesaikan perceraian ialah mediasi sebagaimana telah diatur dalam PERMA No 1 Tahun 2016. Mediasi bertujuan untuk mengurangi angka perceraian yang diajukan ke lembaga peradilan serta bertujuan untuk mengupayakan perdamaian antara pihak yang ingin bercerai. Fokus penelitian ini: 1) Bagaimana pelaksanaan mediasi dalam menekan angka perceraian di Pengadilan Agama Pekanbaru. 2) Bagaimana tingkat keberhasilan mediasi dalam menekan jumlah angka perceraian di Pengadilan Agama Pekanbaru pada tahun 2021. 3) Bagaimana Pelaksanaan mediasi dalam perspektif hukum Islam. Penelitian ini bersifat empiris dengan pendekatan lapangan (field research) dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Pengadilan Agama Pekanbaru. Dalam mengumpulkan data dilakuan dengan cara wawancara kepada para hakim mediator yang melaksanakan mediasi. Hasil penelitian menunjukkan: pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Pekanbaru dalam mendamaikan perselisihan antara suami isteri melalui beberapa upaya diantaranya: 1) melakukan kaukus atau pertemuan terpisah, 2) meyakini bahwa mediator tidak memihak kepada siapapun, 3) strategi komunikasi, 4) mencari titik persamaan antara kedua pihak, 5) memberikan nasehat, 6) Mecari permasalahan dan solusi dari kedua belah pihak, 7) membuat akta Van Dading, 8) membicarakan akibat dan kemudharatan perceraian, 9) melibatkan arti penting orangtua dan anak. Dalam perspektif hukum Islam pada surat An-Nisa ayat 35 telah mengatur hakam sebagai perwakilan dalam upaya mendamaikan suami istri yang ingin bercerai, mediasi dalam perceraian merupakan realisasi atau wujud nyata dari penerapan hukum Islam yaitu untuk mendamaikan apa bila terdapat pihak-pihak yang bersengketa melalui juru damai yang merupakan orang yang dapat berlaku adil. Kata Kunci: Mediasi, Mediator, Pelaksanaan, Perceraian