DAMPAK PANDEMI COVID-19 PADA PENDAPATAN USAHA JAHIT DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA DI KELURAHAN SIPOLU-POLU KECAMATAN PANYABUNGAN KABUPATENMANDAILING NATAL DITINJAU MENURUT EKONOMI SYARIAH

ABSTRAK Mazdalifah, (2022): Dampak Pandemi Covid-19 Pada Pendapatan Usaha Jahit Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Di Kelurahan Sipolu-polu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Ditinjau Menurut Ekonomi Syariah Penelitian ini dilatarbelakangi oleh menurunnya pendapatan usaha jahit dalam pemberdayaan ekonomi keluarga di Kelurahan Sipolu-polu pada masa Pandemi Covid-19. Penurunan ini terjadi karena diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka pencegahan virus Covid-19. Akibat diberlakukannya PSBB ini, berimbas pada kegiatan masyarakat seperti tidak boleh melakukan resepsi pernikahan dan anak sekolah dirumahkan (daring), yang biasanya sebelum pandemi, ladang pendapatan para penjahit yaitu dari baju pesta dan baju anak-anak sekolah maupun baju guru. Setelah pandemi tidak banyak pelanggan yang datang untuk menjahitkan bajunya karena diberlakukannya PSBB tersebut. Diketahui penurunannya hampir setengah dari pendapatan biasa yakni sebelum Covid-19 sebesar ±Rp2.000.000/bln dan setelah Covid-19 sebesar ±Rp900.000/bln atau tidak mencapai penghasilan biasa (Rp1.000.000 ke atas) dan terus mengalami penurunan setiap bulannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana dampak Covid-19 pada pendapatan para penjahit dalam usaha pemberdayaan ekonomi keluarga di Kelurahan Sipolu-polu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal, dan bagaimana upaya para penjahit dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga di masa Pandemi Covid-19 menurut ekonomi syariah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, dengan metode kualitatif dan analisis data deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini berjumlah 11 orang. Dari populasi tersebut, penulis menentukan jumlah sampel sebanyak 11 orang dengan menggunakan metode total sampling. Sedangkan metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa dampak pandemi Covid-19 pada pendapatan usaha jahit dalam pemberdayaan ekonomi keluarga di Kelurahan Sipolu-polu sangat berdampak. Dari 11 penjahit terdapat sembilan penjahit mengalami penurunan pendapatan yang signifikan sedangkan dua penjahit lainnya tidak berdampak atau mengalami penurunan pendapatan, terjadi penurunan sekitar 50%-80% dari pendapatan biasa. Adapun tinjauan Ekonomi Syariah mengenai upaya para penjahit dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga di masa Pandemi Covid-19 secara umum sudah sesuai dengan prinsip ekonomi islam yaitu tetap berusaha, bekerja keras, dan tidak berputus asa. Dan tidak melakukan pengeluaran untuk membeli kebutuhan yang mewah atau pemborosan yang belum dianggap sebagai kebutuhan dasar, lebih mengesampingkan keinginan demi tercukupinya kebutuhan sehari-hari. Kata Kunci: Dampak Pandemi Covid-19, Usaha Jahit, Ekonomi Syaria