TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP PELAKSANAAN JUAL BELI JAHE ANTARA PETANI DAN TENGKULAK (Studi Kasus Jorong Kampung Baru Nagari Gantung Ciri Kecamatan Kubung Kabupaten Solok)

ABSTRAK Sari Ayu, (2022): Tinjuan Fiqih Muamalah Terhadap Pelaksanaan Jual Beli Jahe Antara petani dan Tengkulak (Studi Kasus Jorong Kampung Baru Nagari Gantung Ciri Kecamatan Kubung Kabupaten Solok). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh jual beli jahe yang berlangsung di Jorong Kampung Baru Nagari Gantung Ciri Kecamatan Kubung Kabupaten Solok telah dipraktikkan sejak lama. Setiap penimbangan jahe yang dilakukan selalu mendapat pengurangan dari pihak tengkulak. Rata-rata pengurangan tersebut berkisar sampai 10 persen artinya jika petani menjual hasil panennya 100 kg, maka oleh tengkulak hasil panennya seberat 90 kg. itu berarti setiap 100 kg hasil panen, maka oleh para tengkulak pembayaran akan dikurangi 10 kg. penentuan harga dan kestabilan besarnya harga tawar dalam transaksi antara petani dan tengkulak biasanya ditentukan oleh tengkulak, karena mereka dianggap lebih mengetahui harga di pasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan jual beli jahe yang benar sesuai dengan syariah Islam antara petani dan tengkulak di Jorong Kampung Baru Nagari Gantung Ciri Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan/ fild research di Jorong Kampung Baru, dengan jumlah populasi 15 orang, karena populasinya sedikit. Maka penulis menggukan teknik total sampling. Sumber data penelitian ini diperoleh dari data primer berupa observasi atau wawancara langsung terhadap pihak terkait dan data sekunder berupa literature, buku, internet, karya ilmiah, dan sumber-sumber yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data yaitu yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Pelaksanaan jual beli jahe antara petani dan tengkulak di Jorong Kampung Baru Nagari Gantung Ciri Kecamatan Kubung Kabupaten Solok sudah berlangsung sejak lama dan dilakukan secara turun-menurun. Pengurangan berat timbangan yang dilakukan oleh pihak tengkulak merupakan suatu hal dianggap biasa oleh masyarakat Jorong Kampung Baru Nagari Gantung Ciri. Alasan dari tengkulak melakukan pengurangan berat timbangan adalah adanya tanah yang menempel pada jahe tersebu dengan tujuan untuk meminimalisir kerugian yang disebabkan karena penyusutan bobot atau berat jahe Tinjauan Fiqih Muamalah terhadap Pelaksanaan jual beli jahe antara petani dan tengkulak di Jorong Kampung Baru Nagari Gantung Ciri Kecamatan Kubung Kabupaten Solok belum sesuai dengan Fiqih Muamalah, karena dalam transaksi yang dilakukan dengan cara pengurangan berat timbangan merupakan suatu kecurangan dalam jual beli. Kata Kunci: Fiqih Muamalah, Pelaksanaan Jual beli Jahe, Jorong Kampung Baru