PRAKTIK JUAL BELI ROKOK ARTIFISIAL DITINJAU DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Desa Tanah Merah Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar)

ABSTRAK Nisa Urrahmah, (2022): Praktik Jual Beli Rokok Artifisial Ditinjau Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Di Desa Tanah Merah Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Semakin berkembangnya kehidupan masyarakat, maka semakin berkembang pula problematika kehidupan manusia. Problematika tersebut muncul dalam seluruh aspek kehidupan, mulai dari masalah ibadah sampai masalah muamalah, yang terbanyak tentu saja masalah muamalah. Salah satunya dalam praktik jual beli rokok artifisial. Hal ini terjadi karena banyak dari masyarakat masih mengonsumsi rokok artifisial tersebut dibandingkan rokok yang resmi sebab rokok artifisial lebih murah harganya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yakni penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam kehidupan yang sebenarnya menyangkut data yang ada di lapangan, dan sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini sebanyak 22 orang penjual dengan menggunakan teknik total sampling. Sumber data ini diperoleh langsung dari lapangan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu metode yang menggambarkan atau mengungkapkan fakta apa adanya sesuai dengan kenyataan yang diamati, yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas sehingga dapat diambil kesimpulan secara tepat sesuai dengan pokok permasalahan. Berdasarkan dari hasil penelitian bahwa pelaksanaan praktik jual beli rokok artifisial di Desa Tanah Merah Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar adalah termasuk kedalam transaksi yang dilarang dalam hukum Islam, dikarenakan traksaksi tersebut bertentangan dengan adanya perintah Allah Ta‟ala yang memerintahkan “janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. Menurut 4 madzhab yakni: Madzhab Syafi‟iyyah. Di antaranya Ibnu Allan pensyarah kitab Riyadhush Sholihin, al-Adzkar, dan selainnya, beliau memiliki dua tulisan bagus tentang HARAMNYA ROKOK. Madzhab Malikiyyah Kanun Muhasyi berkata dalam Syarah Abdul Baqi „ala Mukhtashor al-Kholil: “Kebanyakan ulama masa kini dari kalangan madzhab Malikiyyah MELARANG ROKOK DENGAN KERAS, di antara mereka ialah Abu Zaid Sayyidi Abdurrahman al-Fashih yang mengatakan: Sesungguhnya yang menjadi sandaran tanpa ada yang menyelisihi, yang menjadi rujukan untuk kebaikan agama dan dunia, serta yang wajib diserukan ke seluruh penjuru negeri-negeri Islam, bahwa rokok haram digunakan, karena mayoritas ilmuwan menyatakan bahwa rokok mengakibatkan kemalasan dan kelemahan, dan rokok mempunyai segi kesamaan dengan khomer dalam hal memabukkan. Madzhab Hanafiyyah Di antara mereka ialah Muhammad al-„Aini, beliau mempunyai sebuah tulisan tentang haramnya rokok, dan beliau menyebut keharaman rokok dari empat segi. Madzhab Hanabilah Telah disepakati oleh mereka (para ulama dari kalangan madzhab Hanabilah), bahwa rokok hukumnya haram. ii Selain itu, adanya pelanggaran dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, tepatnya pada Pasal 54 UU No. 39 Tahun 2007 tentang bea cukai dan pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012 perihal Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Sehingga akibatnya dengan adanya pelanggaran tersebut, maka dapat dikatakan bahwa praktik jual beli rokok artifisial pada Desa Tanah Merah Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar adalah salah satu bentuk tolong-menolong dalam perbuatan dosa, yakni dalam melakukan pelanggaran pada pemerintah yang seharusnya ditaati sebagaimana mentaati Allah dan Rasul- Nya. Kata Kunci : Jual beli, Rokok Artifisial, Hukum Islam