PELAKSANAAN PROTOKOL KESEHATAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KECAMATAN TUAH MADANI KOTAPEKANBARU BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR5 TAHUN 2021 TENTANG PERLINDUNGAN MASYARAKAT DARI PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019

ABSTRAK Nurita (2022): Pelaksanaan Protokol Kesehatan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kecamatan Tuah Madani Kota Pekanbaru Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Perlindungan Masyarakat Dari Penyebaran Corona Virus Disease 2019 Protokol kesehatan adalah aturan dan ketentuan yang harus diikuti oleh semua pihak agar bisa beraktivitas secara aman dan nyaman pada saat pandemi COVID-19 ini. Terutama tempat-tempat Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang juga harus melaksanakan protokol kesehatan seperti yang disebutkan pada Pasal 17 ayat (1) yaitu berupa (i) penyediaan alat pengukuran suhu tubuh, (ii) penyediaan sarana cuci tangan atau hand sanitizer, (iii) melakukan pembatasan jarak fisik minimal 1 meter, (iv) memasang tabir kaca/plastik untuk melayani pelanggan, (v) rajin membersihkan area kerja secara rutin, dan; (vi) menjaga kualitas udara tempat kerja dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk serta pembersihan filter AC. Kenyataannya, dari observasi permulaan penulis, banyak melihat Usaha Mikro Kecil dan Menengah tidak melaksanakan protokol kesehatan. Seharusnya protokol kesehatan itu dilaksanakan semestinya. Jika tidak dilaksanakan maka ada sanksi menurut hukum. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan protokol kesehatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan Tuah Madani Kota Pekanbaru berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perlindungan Masyarakat dari Penyebaran Corona Virus Disease 2019, serta untuk mengetahui faktor penghambat pelaksanaan protokol kesehatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan Tuah Madani Kota Pekanbaru. Penelitian terhadap pelaksanaan hukum ini menggunakan jenis penelitian hukum sosiologis yakni melihat suatu kenyataan hukum di dalam masyarakat atau sinkronisasi antara hukum dengan masyarakat. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan dengan analisis kualitatif serta penarikan kesimpulan induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan pelaksanaan protokol kesehatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan Tuah Madani Kota Pekanbaru berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 5 Tahun 2021 belum terlaksana dengan baik dikarenakan masih banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang tidak melaksanakan protokol kesehatan. Sedangkan faktor penghambat diantaranya; (i) kurangnya kesadaran hukum, (ii) faktor biaya dan; (iii) kurangnya pengawasan dan tindakan dari Pemerintah Kota Pekanbaru. Kata Kunci : Pelaksanaan, Protokol Kesehatan, UMK