CLUSTERING TINGKAT KECANDUAN NAPZA MENGGUNAKAN METODE DB SCAN

Candu adalah suatu kata dasar dari “kecanduan” yang dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan berulang kali yang membuat munculnya ketergantungan yang secara fisik dan psikologi/mentals. Menurut tingkatannya, level tingkatan kecanduan seseorang berbeda-beda, ada candu rendah, menengah dan tinggi. DBSCAN merupakan jenis clustering partisi yang daerah densitasnya tinggi dianggap sebagai cluster sedangkan yang densitasnya rendah dianggap sebagai noise. Dalam memproses data pecandu narkoba, maka pada penelitian ini akan digunakan beberapa kriteria seperti : usia pertama kali memakai NAPZA, Jumlah Jenis NAPZA yang dipakai, lama pemakaian dan efek pemakaian NAPZA [3]. Kriteria ini diperlukan untuk memudahkan dalam proses clustering, dimana si pemakai termasuk ke golongan candu biasa, candu menengah atau candu tinggi. Metode DBSCAN bagus dalam mengelompokkan data dengan kerapatan yang tinggi. Data pemakai NAPZA didapat dari BNNP Riau sejumlah 506 data pemakai NAPZA tahun 2017-2018. Pengujian metode dilakukan menggunakan metode Silhouette Coefficient. Maka setelah melakukan pengujian didapatlah bahwa peneliti mendapatkan Jumlah data yang dihasilkan adalah 2 cluster, data yang dicluster 1 berjumlah 501 data. Dicluster 2 berjumlah 4 data dan 1 noise. Kata Kunci: Candu, Clustering, Data Mining, DB Scan, NAPZ