ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADA PERKONGSIAN USAHA KEBUN KARET DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus Di Desa Kadur Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis)

ABSTRAK Sukma Junia Yusfa (2021) : ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADA PERKONGSIAN USAHA KEBUN KARET DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus Di Desa Kadur Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis) Kerjasama atau perkongsian usaha kebun karet yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kadur tentunya menimbulkan adanya sistem bagi hasil antara pemilik lahan dan petani penggarap. Pendapatan yang diperoleh petani yang dipengaruhi oleh bagi hasil karet membuat pendapatannya tidak stabil, tidak sesuai dengan pengorbanannya.Penelitian ini bertujuan yakni untuk mengetahui bagaimana praktik dan sistem bagi hasil pada perkongsian usaha kebun karet di Desa Kadur Kecamatan Rupat Utara, bagaimana analisis pendapatan petani dalam meningkatkan dan memenuhi kebutuhan ekonominya, dan bagaimana tinjauan ekonomi syariah terhadap pendapatan petani penggarap dalam perkongsian usaha kebun karet di Desa Kadur Kecamatan Rupat Utara. . Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data diperoleh dengan teknikobservasi, wawancara, dan dokumentasi dan menggunakan metode kualitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 10 responden, terdiri dari 5 orang responden sebagaipemilik lahan kebun karet dan 5 orang responden sebagai petani penggarap kebun karet. Teknik Pengambilan sampel menggunakan Teknik purposive sampling yaitu berdasarkan pertimbangan dan memiliki unsur yang dibutukan dalam penelitian. Analisa dilakukan dengan pendekatan kualitatif secara deskriptif dan induktif yang dilakukan dengan menjelaskan serta menarik kesimpulan dari keadaan dilapangan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan praktik perkongsian dilakukan berdasarkan kata sepakat dan saling percaya secara lisan dengan persentase bagi hasil 70:30. Pendapatan pemilik lahan cenderung lebih besar karena pengorbanannya dalam membiayai perkebunan seluruhnya ditanggung pemilik lahan. Pendapatan petani penggarap diperoleh dari hasil penjualan atau penerimaan dari bagi hasil karet yang diperoleh selama satu periode dengan kurun waktu satu bulan. Pendapatan yang diperoleh oleh pemilik lahan dan petani penggarap juga dinilai sesuai menurut perspektif ekonomi syariah karena jelas bahwa pendapatan tersebut diperoleh dari usaha dan pengorbanan masing-masing. Pendapatan yang diperoleh oleh petani memenuhi prinsip dasar Ekonomi Islam dalam memperoleh pendapatan yakni, Kebebasan individu, Hak terhadap harta, Ketidaksamaan ekonomi dalam batas wajar, kesamaan sosial, jaminan sosial. Sedangkan prinsip yang belum sesuai ialah prinsip Kesejahteraan individu dan masyarakat Kata Kunci : Pendapatan , Perkongsian