TALAK KARENA NUSYŪZ; Analysis Terhadap Putusan Pengadilan Agama Nomor 1211/Pdt.G/2021/PA.Pbr Pekanbaru

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pertimbangan hukum dalam memutuskan perkara perceraian karena Nusyūz dalam Putusan Pengadilan Agama Nomor 1211/Pdt.G/2021/PA.Pbr Pekanbaru. Sumber data yang digunakan adalah sumber data hukum, yaitu hasil putusan Pengadilan Agama Pekanbaru Nomor: 1211/Pdt.G/2021/PA.Pbr dan Kompilasi Hukum Islam sebagai bahan analisis penelitian ini. Data kemudian dianalisis dengan model Miles dan Huberman. Dalam model ini aktifitas analisis kualitatif dilakukan secara interaktif dan terus-menerus sampai dirasa cukup. Aktifitas analisis data model ini antara lain, reduksi data (data reduction), display data dan gambaran konklusi atau verifikasi (conclusion drawing/verification). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, Pertimbangan Hakim dalam memutuskan perkara perceraian dalam Keputusan Pengadilan Agama Pekanbaru Nomor 1211/Pdt.G/2021/PA.Pbr adalah bahwa antara suami istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran yang tidak bisa diharapkan lagi hidup rukun dalam rumah tangga. Kedua, Pandangan hukum Islam atas perkara perceraian karena Nusyūz dalam Keputusan Pengadilan Agama Pekanbaru Nomor 1211/Pdt.G/2021/PA.Pbr adalah berdasarkan QS. Ar-Ruum: 21 dan kaidah fiqih Menolak kemudharatan lebih diutamakan daripada mengambil kemaslahatan, dan undang-undang lainnya, kepusan hakim dalam kasus ini menjadi relevan. Namun demikian, keputusan ini tidak menggambarkan kepastian apakah ia nusyuz atau syiqaq. Jika dilihat dari aspek dalil yang diajukan, kasus ini nusyuz, namun pertimbangan-pertimbangan hakim tidak menyentuh pada persoalan ini. Sehingga beberapa aspek hukum Islam atau fiqh, menjadi terabaikan dalam keputusan ini, seperti persoalan hadhanah, iddah, dan muth‟ah