TINJAUAN FIQH MUAMALAH TERHADAP PRAKTIK PENGUPAHAN DENGAN CARA BORONGAN MEMANEN PADI DI JORONG KAMBOJA NAGARI LUBUK JANTAN KECAMATAN LINTAU BUO UTARA KABUPATEN TANAH DATAR

ABSTRAK Judul Skripsi Ini Adalah: “Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Praktik Pengupahan Dengan Cara Borongan Memanen Padi di Jorong Kamboja Nagari Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar" Penelitian ini dilatarbelakangi oleh praktik pengupahan dengan cara borongan memanen padi di Jorong Kamboja Nagari Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar yang mana upah berdasarkan berapa pendapatan padi. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab latar belakang masalah peneliti yaitu bagaimana praktik pengupahan dengan cara borongan memanen padi di Jorong Kamboja Nagari Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar dan bagaimana tinjauan fiqh muamalah terhadap praktik pengupahan dengan cara borongan memanen padi di Jorong Kamboja Nagari Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, angket/kuisioner dan dokumentasi. Dalam penelitian ini sampel yang dijadikan responden sebanyak 72 orang yang terdiri dari 63 orang petani dan 9 orang buruh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun sumber data primernya adalah dari petani dan buruh yang tinggal di Jorong Kamboja Nagari Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar. Sedangkan sumber data sekundernya dari buku-buku, baik itu yang berkaitan dengan fiqh muamalah, metodologi, maupun upah. Metode analisa data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu data-data yang berupa informasi dan uraian yang dikaitkan dengan data-data lain untuk memperoleh kejelasan dan kebenaran yang akan menguatkan gambaran yang sudah ada. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa, praktik pengupahan dengan cara borongan memanen padi di Jorong Kamboja Nagari Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar ini tampak indikasi ketidakjelasan upah yang diterima oleh buruh. Pada kenyataannya perbuatan tersebut dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi masyarakat dahulu dan perbuatan tersebut sudah menjadi tradisi sampai saat ini. Mereka tidak terpaksa dan tidak keberatan terhadap praktik pengupahan seperti itu. Maka pengupahan dengan cara borongan ini dibolehkan dalam hukum Islam yang mana sumber hukum yang digunakan adalah „urf