PELAKSANAAN PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 49 TAHUN 2020 TENTANG POLA HIDUP BARU DALAM MASA PANDEMI COVID 19 DI KOTA PADANG

ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi dengan terus berkembnangnya kasus covid 19 di kota padang, sehingga dibentuk Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2020 tentang Pola Hidup Baru dalam Masa Pandemi Covid 19 di Kota Padang. Namun kenyataan dikota Padang belum terlaksana dengan baik karena masyarakat masih banyak yang belum, Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau memakain handsanitizer, Tidak menngunakan masker keluar rumah dan salama beraktifitas, Makan makanan bergizi, Kurangnya berjemur, Tidak mengukur suhu secara berkala dan Masih banyak yang berkerumun atau tidak menerapkan physical distancing. Rumusan masalah dalam hal ini adalah bagaimana pelaksanaan peran Dinas Kesehatan dalam peraturan walikota nomor 49 tahun 2020 dalam masa Pandemi Covid 19 di Kota Padang dan Apa saja faktor penghambat pelaksanaan peran Dinas Kesehatan dalam peraturan walikota nomor 49 tahun 2020 di kota padang Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan peran Dinas kesehatan dalam peraturan walikota nomor 49 tahun 2020 di Masa Pandemi Covid 19 di Kota Padang. Untuk engetahui kendala-kendala yang manjadi tidak terlaksananya peran Dinas Kesehatan dalam peraturan walikota nomor 49 tahun 2020 Dalam Masa Pandemi Covid 19 di Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah penggolongan penelitian hukum sosiologis. Dengan cara melakukan survey langsung kelapangan untuk mengumpulkan data primer dan data sekunder. Sedangkan sifat penelitian ini adalah deskriptif. Sampel penelitian ini berjumlah satu orang terdiri dari Pegawai Dinas Kesehatan. teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini adalah kesehatan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Provinsi Sumatera Barat telah mengalami perubahan sejak adanya Pandemi Covid-19 Adapun perilaku tersebut yakni : membiasakan mencuci tangan dengan menggunakan sabun/hand sanitizer, memakai masker, menghindari kerumunan dan menjaga jarak, mengurangi aktivitas keluar rumah, konsumsi makanan bergizi, sampai sering berolahraga. Pada intinya, perilaku kesehatan masyarakat Provinsi Sumatera Barat telah berusaha menerapkan 3M (Memakai Masker, Menjaga jarak, Mencuci Tangan). Kemudian tindakan yang dilakukan masyarakat terkait dengan kesehatan mereka ketika menghadapi pandemic Covid-19 terutama protokol kesehatan seperti: penggunaan masker 63% selalu digunakan, mencuci tangan dengan sabun 46% dilakukan masyarakat, menghindari berjabat tangan 62%, menghindari menyentuh wajah meski kadang-kadang 34%, sedangkan menghindari pertemuan atau antrian panjang sebanyak 51% sering. Kemudian ada bebrapa faktor yang menyebabkan masyarakat tidak mengindahkan protokol kesehatan mereka dengan adanya pemberlakuan PSBB dan New Normal di Provinsi Sumatera Barat yaitu : Faktor Kendala Ekonomi, Faktor Kepercayaan Masyarakat terhadap Pemerintah, Faktor kurangnya informasi dan Faktor Sosial Buday