Implementasi Program Pemberdayaan Wakaf Produktif Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pada Lembaga Nazhir Wakaf (LNW) Ibadurrahman Kabupaten Bengkalis

Dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lembaga Nazhir Wakaf Ibadurrahman Duri Kabupaten Bengkalis sampai saat ini belum mengimplementasikan apa yang diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dan peraturan pelaksananaannya, hal ini dapat dilihat dari pengamanan aset wakaf yang belum bersertifikat tanah wakaf, namun berstatus Akta Ikrar Wakaf (AIW)/Akta Pengganti Ikrar Wakaf (APAIW) sedangkan wakaf uang yang diterima oleh lembaga belum disetor ke Lembaga Keuangan Syariah-Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) yang ditunjuk oleh pemerintah untuk diterbitkan sertifikat wakaf uang, serta belum memberikan laporan pengelolaan wakaf secara berkala. Dilihat dari struktur organisasi belum proporsional, yang hanya ditangani oleh 2 (dua) orang tenaga pelaksana jika disandingkan dengan aset-aset wakaf berupa lahan tanah dan tanah bangunan yang terkelola baru seluas 392.000 m2 sedangkan lahan tanah seluas 486.600 m2 belum terkelola, serta wakaf uang dan wakaf melalui uang (program) sebesar Rp.3.696.552.937,- (tiga milyar enam ratus sembilan puluh enam juta lima ratus lima puluh dua ribu sembilan ratus tiga puluh tujuh rupiah) sehingga kemampuan manajerialnya perlu dibenahi sesuai prinsip-prinsip manajemen profesional dan modern. Lembaga juga telah melakukan pengelolaan wakaf lebih kurang 11 (sebelas) tahun namun belum ada izin legalitasnya, untuk itu lembaga wajib segera mengurus dan mendaftarkan pada Kementerian Agama dan Badan Wakaf Indonesia untuk mendapatkan registrasi sebagai bukti legalitas operasional. Dari sisi pemberdayaan wakaf produktif, yang dikelola oleh pihak ketiga di sektor perkebunan kelapa sawit, karet, dan ubi yang dibiayai dari wakaf melalui uang (program) telah memberikan manfaat yang sangat dirasakan oleh anak-anak yatim dan terlantar, untuk sarana dan prasarana pendidikan serta perbaikan jalan sesuai dengan peruntukkannya atas kehendak wakif, sedangkan penerimaan wakaf uang dikelola oleh BMT Mandau Berkah Syariah akan tetapi hasil kelolaannya belum optimal karena jumlah aset wakaf uang sangat minim sehingga belum dirasakan oleh masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan. Sementara wakaf yang dikelola di bidang pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang dikelola dari wakaf melalui uang (program) telah mandiri dibawah Lembaga Pendidikan Ibadurrahman. Hasil pemberdayaan wakaf produktif selama ini telah disalurkan setiap akhir tahun sebesar 40% keuntungan bersih, sementara yang 50% untuk disimpan dan yang 10% untuk operasional lembaga sesuai persetujuan wakif. Kata Kunci: Implementasi, Pemberdayaan,Wakaf Produktif, Kesejahteraan