Sistem Pakar untuk Mendiagnosis Gangguan Tidur Menggunakan Metode Dempster Shafer

Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan masalah kesehatan psikologis dan fisiologis. Sekitar 238.452 juta orang di Indonesia dan 67% orang dewasa dilaporkan mengalami kesulitan tidur setiap tahunnya. Prevalensi 10% atau sekitar 28 juta orang menderita gangguan tidur. Hal itu membuat Indonesia memiliki jumlah gangguan tidur tertinggi di Asia. Penyebab gangguan tidur meningkat selama pandemi Covid-19 sebesar 23,87% pada masyarakat umum dan 36,53% pada tenaga medis. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem pakar yang dapat mendiagnosa gangguan tidur layaknya seorang pakar. Penelitian ini menggunakan metode Dempster Shafer dengan 25 gejala dan empat jenis gangguan tidur sebagai basis pengetahuan. Dempster Shafer adalah metode yang umum diterapkan untuk menggabungkan bukti dalam kasus ketidakpastian. Pengujian dilakukan dengan memvalidasi hasil sistem pakar dengan diagnosis pakar. Berdasarkan hasil penelitian, sistem pakar diagnosa gangguan tidur dengan metode Dempster Shafer diperoleh akurasi sebesar 90%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem pakar berpotensi digunakan untuk diagnosis awal gangguan tidur