English

A study was performed comparing the performance of UO2 and (Th,U-233)O2 fuel in small long-life PWR. The neutronic calculation carried out by PIJ module of SRAC2006 was done to a fuel cell in 10 years of operation. The calculation was conducted by varying the enrichment of U-235 in UO2 and U-233 in (Th,U-233)O2 for 1% - 20% and also by varying the fuel volume fraction for 40%, 45%, 50%, 55%, and 60%. The performance was observed by comparing the enrichment needed by each fuel type to gain criticality in 10 years, the infinite multiplication factor (k-inf) value, and the conversion ratio (CR) value. The calculation results showed that 60% fuel volume fraction gave critical conditions with the lowest infinite multiplication factor and highest conversion ratio for both fuel types. While in terms of fissile nuclide enrichment needed, (Th,U-233)O2 had better performance than UO2, because only 5% U-233 was needed in (Th,U-233)O2 while UO2 needed 9% U-235 to gain criticality in 10 years of operation.Studi untuk membandingkan performa bahan bakar UO2 dan (Th,U-233)O2 pada PWR kecil berumur panjang telah dilakukan. Perhitungan neutronik dilakukan dengan menggunakan modul PIJ program SRAC2006 pada sebuah pin sel bahan bakar selama 10 tahun masa operasi. Perhitungan dilakukan dengan memvariasikan pengayaan U-235 dalam UO2 dan U-233 dalam (Th,U-233)O2 sebesar 1% - 20% dan dengan memvariasikan fraksi volume bahan bakar sebesar 40%, 45%, 50%, 55%, dan 60%. Performa bahan bakar diamati dengan membandingkan pengayaan yang dibutuhkan oleh tiap jenis bahan bakar untuk mencapai kritikalitas selama 10 tahun, nilai faktor multiplikasi infinit (k-inf), dan nilai rasio konversi (CR). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa fraksi volume bahan bakar 60% menghasilkan kondisi kritis dengan nilai k-inf terendah dan nilai CR tertinggi pada kedua jenis bahan bakar. Berdasarkan jumlah pengayaan nuklida fisil yang dibutuhkan, (Th,U-233)O2 memiliki performa yang lebih baik dari UO2 karena hanya 5% U-233 yang dibutuhkan dalam (Th,U-233)O2, sedangkan UO2 membutuhkan 9% U-235 untuk memperoleh kritikalitas selama 10 tahun