HUBUNGAN ANTARA KONDISI PERINEUM DAN TEKNIK MENGEJAN DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM

Ruptur perineum merupakan robekan jalan lahir yang terjadi pada saat bayi lahir baik secara spontan maupun menggunakan alat atau tindakan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ruptur perineum yaitu oedema pada perineum, jaringan parut pada perineum, panjang dan elastisitas perineum, varises vagina dan vulva, teknik mengejan, umur, berat lahir janin, paritas, jarak kehamilan. Dari 92 ibu bersalin pada bulan April-Oktober lebih dari setengah (65%) yang mengalami ruptur perineum derajat 1 dan 2. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kondisi perineum dan teknik mengejan dengan kejadian ruptur perineum. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian survey analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dengan jumlah sampel 37 responden. Instrument penelitian ini menggunakan lembar observasi. Skala data pada penelitian ini adalah ordinal. Analisis univariat pada penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji statistik uji korelasi Spearman rank. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji spearman rank dengan tingkat kepercayaan 95% dengan ? = 0.05, didapatkan untuk hubungan kondisi perineum dengan kejadian ruptur perineum nilai ? value 0.005 artinya terdapat hubungan yang bermakna antara kondisi perineum dengan kejadian ruptur perineum. Untuk hubungan teknik mengejan dengan kejadian ruptur perineum didapatkan nilai ? value 0.000 artinya terdapat hubungan yang bermakna antara teknik mengejan dengan kejadian ruptur perineum dan nilai correlation coefficient 0.550 maka nilai ini menandakan cukup kuat hubungan atau korelasi antara teknik mengejan dengan kejadian ruptur perineum