PERANAN ITERATIVE RECONSTRUCTION (IR) TERHADAP DOSIS RADIASI DAN KUALITAS CITRA PADA PEMERIKSAAN CT SCAN THORAX PEDIATRIK

Computed Tomography Scan Thorax pediatrik merupakan pemeriksaan yang sangat baik dalam mendeteksi kelainan pada paru-paru. Namun, pediatrik memiliki risiko lebih tinggi terhadap keganasan akibat radiasi dibandingkan orang dewasa. Pengurangan dosis radiasi akan meningkatkan noise, sehingga diperlukan keseimbangan antara pengurangan dosis dan performa diagnostik. Iterative Reconstruction (IR) merupakan algoritma yang dapat mereduksi noise dengan penggunaan faktor eksposi yang lebih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan IR terhadap dosis radiasi dan kualitas citra pada pemeriksaaan CT Scan thorax pediatrik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan metode literatur review melalui database Google Scholar, Pubmed, dan Proquest dengan kata kunci Chest CT, Iterative Reconstruction, Image Quality, Pediatrics dan Dose Reduction. Data dianalisis dengan membuat rangkuman yang disajikan dalam bentuk tabulasi dari setiap artikel sehingga dapat menjawab rumusan masalah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma IR berperan secara tidak langung terhadap dosis radiasi pada pemeriksaan CT Scan thorax pediatrik seperti pada penderita cystic fibrosis, lesi paru kongenital, dan nekrosis pneumonia diimbangi menggunakan protokol dosis rendah seperti low-dose dengan faktor eksposi 100 kVp; 30-120 mA; 0,4 s maupun Ultra Low Dose/ULD 100 kVp; 10 mA; 0,4 s, dengan penurunan dosis mencapai 60% hingga 92%, Penggunaan IR dapat meningkatkan kualitas citra dengan mereduksi noise sebesar 44% hingga 77% sehingga SNR, CNR serta kejelasan diagnostik meningkat dibandingkan rekonstruksi algoritma standar. Kesimpulannya, algoritma IR pada pemeriksaan CT Scan thorax pediatrik berperan secara tidak langsung terhadap pengurangan dosis radiasi, melainkan melalui penggunaan faktor eksposi rendah. Penggunaan faktor eksposi yang rendah dengan tambahan IR dapat meningkatkan kualitas citra dengan mereduksi noise agar dosis radiasi yang diterima pasien dapat seminimal mungkin dengan kualitas citra yang lebih maksimal