PROSEDUR PEMERIKSAAN MRI LUMBAL PADA KASUS HERNIA NUKLEUS PULPOSUS DI INSTALASI RSD K.R.M.T. WONGSONEGORO KOTA SEMARANG

Prosedur MRI lumbal HNP di Instalasi Radiologi RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang terdapat penambahan tiga sekuen yaitu T2 TSE Whole spine sagital, T2 HASTE Myelo sagital, dan T2 ME2D FatSat GRE sagital mengacu pada prosedur pemeriksaan MRI lumbal menurut Westbrook (2014) dan Moeller (2010). Penelitian ini bertujuan mengetahui prosedur MRI lumbal HNP, mengetahui alasan, kelebihan kekurangan penambahan ketiga sekuen tersebut.Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data pada subjek 3 pasien dengan klinis HNP. Responden meliputi 3 radiografer, 2 radiolog, dan 1 neurolog. Pengumpulan data menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Data diidentifikasi dengan teknik analisis data interaktif disajikan dengan kuotasi untuk mendapat kesimpulan.Hasil penelitian menunjukan prosedur MRI lumbal HNP diawali persiapan pasien, posisi pasien supine head first. Teknik pemeriksaan meliputi pengambilan scanogram coronal, sekuen yang digunakan adalah T2 TSE Whole spine sagital, T2 TSE sagital, T1 TSE sagital, T2 TSE coronal, T2 TSE STIR sagital, T2 TSE transversal, T1 TSE transversal, T2 Haste Myelo sagital, T2 ME2D GRE sagital, dan proses labeling. Alasan penambahan T2 TSE sagital Whole spine untuk menghitung jumlah corpus vertebra secara keseluruhan dengan kelebihan diagnosa lebih informatif dan kekurangan pada panjangnya scantime akuisisi citra. Alasan penambahan sekuen T2 HASTE Myelo sagital untuk memperlihatkan stenosis dan indentasi medula spinalis dengan kelebihan mengkompensasi flow artefak aliran medula spinalis dan kekurangan pada kualitas citra yang rendah. Alasan penambahan sekuen T2 ME2D FatSat GRE sagital untuk memperlihatkan kalsifikasi dan pendarahan vertebra lumbal dan medula spinalis diakibatkan trauma, dan metastase post pendarahan pada vertebra lumbal dengan kelebihan cepat akuisisi pendarahan, dapat membedakan pendarahan, lesi, tumor, kalsifikasi dan kekurangan pada tingginya loss signal dan rendahnya kualitas citra