PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT ISPA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI PUSKESMAS BANGETAYU

Surveilans kesehatan dilakukan untuk tersedianya informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan faktor risikonya masalah kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai bahan pengambilan keputusan. Data yang terdapat dinas Kesehatan Kota Semarang penyakit ISPA termasuk penyakit dengan angka kesakitan tinggi dari tahun 2017 hingga 2021, berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Pukesmas Bangetayu Kota Semarang bahwa kasus penyakit ISPA selalu menempati kedalam 10 besar penyakit di pukesmas Bangetayu, serta belum adanya pemetaan penyakit ISPA di Puskesmas. Tujuan penelitian adalah mengetahui bagaimana peta sebaran penyakit ISPA di Puskesmas Bangetayu tahun 2021 berbasis Sistem Informasi Geografis.Jenis penelitian yang digunakan merupakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Waktu penelitian bulan November 2021 sampai Mei 2022. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi. Proses pengelolaan data menggunakan aplikasi ArcgisPenelitian ini didapatkan pemetaan kasus ISPA berjumlah 2.338 orang, pada kelurahan Bangetayu Kulon, Bangetayu Wetan, Karangroto, Kudu, Penggaron Lor dan Sembung Harjo. Berdasarkan klasifikasi jenis kelamin dan usia, kasus ISPA lebih banyak terjadi pada jenis kelamin perempuan dengan 1.334 kasus lalu pada rentang usia terjadi pada balita 558 kasus dengan warna masing-masing putih keunguan dan Putih kebiruan pada peta