ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DENGAN METODE ANALISIS BEBAN KERJA KESEHATAN (ABK-KES) DI PUSKESMAS HALMAHERA SEMARANG

Puskesmas Halmahera merupakan puskesmas yang menyediakan fasilitas rawat jalan, rawat inap, bersalin dan gawat darurat. Rata-rata kunjungan pasien per harinya sebanyak 120 pasien dengan jumlah petugas rekam medis 2 orang. Ketidaksinkronan antara jumlah petugas tersebut dengan Permenpan dan Birokrasi Nomor 30 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Rekam Medis dan Angka Kredit Perekam Medis, yang menjelaskan bahwa puskesmas membutuhkan perekam medis sebanyak 5 terampil dan 2 ahli. Kebutuhan petugas rekam medis di Puskesmas Halmahera Semarang memerlukan pengkajian lebih lanjut mengenai beban kerjanya. Metode perencanaan kebutuhan tenaga kerja yaitu Analisis Beban Kerja (ABK). Tujuan penelitian untuk mengetahui kebutuhan petugas rekam medis dengan metode Analisis Beban Kerja (ABK-Kes) di Puskesmas Halmahera Semarang. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap kegiatan petugas rekam medis. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan jumlah kebutuhan petugas rekam medis sebanyak 2 orang, yang mana menunjukkan keseimbangan dengan jumlah petugas yang ada. Penerapan sistem rekam medis elektronik dalam tugas untuk mengkoding sebuah penyakit maupun tindakan yang dilakukan oleh seorang dokter pada Puskesmas Halmahera dapat diambil menjadi alasan, sehingga petugas tidak melakukan retensi serta filling. Sehingga tidak ada penambahan atau pengurangan pada petugas rekam medis di Puskesmas Halmahera Semarang. Ketidaksesuaian antara hasil perhitungan yang didapatkan dengan peraturan yang ada dikarenakan spesifikasi uraian tugas yang dilakukan oleh petugas rekam medis. Dapat disimpulkan perencanaan sumber daya manusia kesehatan harus dilaksanakan sesuai fakta yang ada