PERBEDAAN MENGKONSUMSI TEH DAUN MINT DAN TEH SUSU TERHADAP PH SALIVA PADA MASYARAKAT RT 02 RW 02 KELURAHAN JOGLO KECAMATAN BANJARSARI

Derajat keasaman atau potential hydrogen (pH) adalah cara untuk mengukur derajat asam atau basa dari cairan saliva. Minuman teh daun mint merupakan teh yang dicampur dengan daun mint yang memiliki efek untuk merangsang sekresi saliva dalam meningkatkan pH saliva. Minuman teh susu merupakan teh yang dicampur dengan susu yang membantu proses pembuatan asam laktat (glikolisis) untuk menurunkan pH saliva. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan pH saliva sebelum dan sesudah mengkonsumsi teh daun mint dan teh susu dan untuk mengetahui perbandingan pH saliva setelah mengkonsumsi teh daun mint dan teh susu.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan studi eksperimen semu (two group pretest-posttest). Jumlah sampelnya 50 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Responden mengkonsumsi teh daun mint dan teh susu kemudian pengecekan pH saliva dengan menggunakan pH paper. Analisa data menggunakan uji beda Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah mengkonsumsi teh daun mint dan teh susu dan uji pembanding Mann Whitney guna mengetahui perbandingan setelah mengkonsumsi teh daun mint dan teh susu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa keadaan pH saliva sebelum mengkonsumsi teh daun mint adalah netral, setelah mengkonsumsi teh daun mint adalah netral. Sedangkan pH saliva sebelum mengkonsumsi teh susu adalah basa, setelah mengkonsumsi teh susu adalah asam. Perubahan selisih rata-rata pH saliva teh daun mint adalah 1,04, sedangkan teh susu 0,96. Kesimpulannya ada perbedaan mengkonsumsi teh daun mint dan teh susu (p value 0,000).Saran pada penelitian yang akan datang yaitu mengubah variabel campuran teh untuk mengetahui efek peningkatan dan penurunan pH saliva yang terjadi