ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN PADA ANAK USIA TODDLER DENGAN BRONKOPNEUMONIA DI RSUD DR. R SOETIJONO BLORA

Latar Belakang: Oksigenasi merupakan kebutuhan manusia untuk memenuhi oksigen yang digunakan untuk kelangsungan hidup metabolisme sel tubuh, pemeliharaan kehidupan dan berfungsinya berbagai organ atau sel. Kekurangan oksigen dapat menyebabkan perubahan metabolisme anaerob yang menghasilkan asam laktat, yang sangat berbahaya jika terlalu banyak. Bronkopneumonia merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan akut bawah yang disebabkan oleh adanya virus, bakteri, jamur maupun polusi udara. Pada anak yang menderita bronkopneumonia adanya sputum pada jalan napas atas menyebabkan masalah pemenuhan oksigenasi. Sehingga menyebabkan anak akan mengalami penurunan gas baik oksigen maupun karbondioksida.Tujuan: Karya Tulis ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan oksigen pada anak usia toddler dengan bronkopneumonia di RSUD Dr. R. Soetijono BloraMetoda: Metode yang digunakan dalam penulisan adalah study kasus dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan kepada 2 anak usia toddler dengan Bronkopneumonia. Dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam dengan durasi 10 menit yang dilakukan dengan cara mengauskultasi suara napas tambahan yang terdengar, ditemukan suara ronchi. Tindakan keperawatan dilakukan secara berbeda antara klien 1 dan 2, dimana klien 1 dilakukan sebanyak 1 kali dalam sehari dan klien 2 dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari. Hal ini untuk membuktikan lebih efektif tindakan dilakukan 1 kali atau 2 kali.Hasil: Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam pada kedua klien didapatkan hasil yaitu penerapan teknik fisioterapi dada sebanyak 2 kali lebih efektif dibandingkan dengan yang dilakukan sebanyak satu kali. Hal ini ditandai dengan sesak nafas hilang, frekuensi batuk sudah berkurang, suara ronkhi hilang dan anak lebih banyak mengeluarkan dahak. Sedangkan pada pemberian fisioterapi sebanyak 1 kali klien masih sedikit dalam mengeluarkan dahak dan suara ronchi belum hilang