Bentuk dan fungsi tindak tutur terapis pada pusat rehabilitasi sosial maunatul mubarok demak

Masyarakat Indonesia beranggapan bahwa gangguan kesehatan jiwa tidak dapat disembuhkan sehingga bagi penderitanya layak dikucilkan. Pasien gangguan jiwa atau cacat mental ini akan di analisis melalui proses tindak tutur, karena tuturan dan tindakan maknanya tidak sama, terutama ketika menjawab percakapan dari terapis. Penelitian ini membahas mengenai bentuk dan fungsi tindak tutur terapis dan pasien gangguan jiwa di pusat rehabilitasi maunatul mubarok demak. Penelitian ini bertujuan untuk (1) analisis bentuk tindak tutur antara terapis dan pasien gangguan jiwa pada pusat rehabilitasi sosial maunatul mubarok, dan (2) analisis fungsi tindak tutur antara terapis dan pasien gangguan jiwa pada pusat rehabilitasi sosial maunatul mubarok. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui tindak tutur seperti apa yang digunakan oleh terpais ketika melayani pasien. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode jenis deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berupa tuturan yang diucapkan oleh terapis dan pasien di Pusat Rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok. Data dalam penelitian ini merupakan penggalan tuturan dalam percakapan terapis dan pasien. Peneliti menggunakan proses pemilihan data yang dianggap sesuai dengan tujuan penelitian untuk memenuhi rasio kecukupan data. Sumber data penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan penggalan rekaman tuturan terapis dan pasien gangguan jiwa. Analisis bentuk tindak tutur yang dilakukan terapis dan pasien pada Pusat Rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok Demak yaitu, bentuk tindak tutur imperatif, bentuk tindak tutur interogatif, dan bentuk tindak tutur deklaratif. Fungsi tindak tutur yang terdapat dalam percakapan atau dialog yang ada di Pusat Rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok yaitu fungsi tindak tutur asertif, dan fungsi tindak tutur direktif. Hasil analisis dan pembahasan bentuk dan fungsi tindak tutur yang terjadi pada Pusat Rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok Demak berupa tuturan yang dilakukan oleh terapis terhadap lawan tuturnya mengandung bentuk tindak tutur imperatif, interogatif, dan deklaratif. Sedang fungsi dari tindak tutur sendiri terdapat fungsi tindak tutur asertif, dan direktif