Pengembangan bahan ajar ips berbasis kearifan lokal masyarakat samin untuk pembelajaran siswa kelas v sekolah dasar

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan melestarikan kearifan lokal sejarah Masyarakat samin pada tema 7 peristiwa dalam kehidupan sehari-hari subtema 1 kedatangan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia, khususnya pada kelas V SD 1 Klopoduwur Banjarejo Blora yang dihasilkan berupa bahan ajar untuk pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan model Borg & Gall. Langkah-langkah pengembangan tersebut meliputi: 1) menganalisis kebutuhan di SD; 2) mengembangkan desain awal; 3) validasi dan revisi; 4) uji coba terbatas; 5) uji coba luas; 6) diseminasi. Pelaksanaan uji coba dilakukan pada 47 orang siswa di SD 1 Klopoduwur dan SD 2 Wonosemi sebagai kelas eksperimen dan 44 orang siswa di SD 2 Bacem dan SD Balongrejo sebagai kelas kontrol. Data dikumpulkan dengan observasi, angket, tes, wawancara. Data hasil validasi dianalisis dengan mengakumulasikan jumlah skor. Data keefektifan bahan ajar IPS berbasis kearifan lokal masyarakat samin dianalisis dengan uji gain, uji t pada taraf signifikansi 0,05. Desain Hasil Pengembangan terdapat 10 komponen, meliputi:1) Halaman muka; 2) Prakata; 3) Daftar Isi; 4) Kompetensi dasar; 5) Pendahuluan; 6) ringkasan materi; 7) Evaluasi; 8) Penutup; 9) Daftar pustaka; 10) Biografi. Pembelajaran terbukti valid karena jumlah skor yang diperoleh dari 3 orang validator masing-masing 88, 92 dan 90 kriteria skor sangat valid. Penggunaan pembelajaran efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil uji t diperoleh nilai t_hitung = 4,434 dengan taraf signifikansi 0,000 < α = 0,05. hasil belajar siswa dalam pembelajaran cukup di kelas kontrol dan baik di kelas eksperimen terus meningkat pada setiap pertemuan. Peningkatan hasil belajar kelompok kontrol dari pertemuan pertama sampai pertemuan keempat masing-masing pertemuan pertama 37%; pertemuan kedua 62%; pertemuan ketiga 78%; pertemuan keempat 88%; rata-rata semuanya 66,25% termasuk dalam kategori cukup. Pada kelas eksperimen, sikap kemandirian siswa pada pertemuan pertama hingga pertemuan keempat yakni pertemuan pertama 50%; pertemuan kedua 70%; pertemuan ketiga 81%; pertemuan keempat 90%. Rata-rata semuanya 72,75% masuk dalam kategori baik