Makna tradisi buka luwur Makam raden ayu dewi nawangsih

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna tradisi Luwur terbuka di makam Raden Ayu Dewi Nawangsih. Analisis yang dilakukan oleh peneliti ini bertujuan untuk menggali lebih dalam makna tradisi Luwur terbuka dari rencana masyarakat dengan mengadakan tradisi Luwur di Makam Raden Ayu Dewi Nawangsih. Analisis makna adalah total dari semua keyakinan deskriptif tentang realitas, merupakan kesatuan dari sudut pandang manusia yang menyediakan struktur yang tunduk pada alam, manusia selalu menghubungkan segala sesuatu dengan tuhan yang semuanya spiritual atau mistik dan magis sehubungan dengan roh-roh leluhur. Teori Analisis Makna yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Penerimaan Sastra Abrams, yaitu Teori Resepsi Sastra yang difokuskan pada pembaca / pendengar terhadap pemberian makna sebagai suatu proses sejarah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan di Makam Raden Ayu Dewi Nawangsih, objek penelitian ini adalah Tradisi Open Luwur. Penelitian ini menggunakan teknik data berupa observasi, wawancara, teknik pencatatan, transkripsi, dan transkripsi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini yakni makna tradisi buka uwur makam raden ayu dewi nawangsih melalui resepsi masyarakat terhadap tradisi tersebut. Tradisi Buka Luwur akan berlangsung selama dua hari semenjak malam 13 besar hingga tanggal 14 besar. Dalam dua hari tersebut, akan diisi rangkaian tradisi yang ditandai dengan Khataman Al-Qur’an, pelepasan Luwur (kelambu) makam, penyembelihan hewan shadaqoh, pembagian serta santunan anak yatim, pembagian berkat umum, dan hingga puncak acara yakni pembagian bekas Luwur yag lama. Makna yang terdapat pada prosesi Buka Luwur yang pertama bahwa Luwur atau bekas kain mori dari makam Raden Ayu Dewi Nawangsih mampu membawa berkah, rezeki dan keselamatan yang mempunyai, karena mengalir doa-doa, tahlil, bacaan Al-Quran dari peziarah makam Raden Ayu Dewi Nawangsih. Kedua Nasi Jangkrik (nasi nampan/sego jangkrik) yang diperoleh setelah acara Buka Luwur dipercayai berkhasiat bagi yang memakannya, entah hewan atau manusia. Dalam penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa Makna Tradisi Buka Luwur memiliki makna yang sangat dipercayai masyarakat akan keberkahan dari kain mori/bekas Luwurdan nasi jangkriknya