Rancang bangun alat pengering gabah otomatis berbasis arduino

Dalam proses pengeringan gabah banyak faktor – faktor yang harus diperhatikan untuk menjaga kondisi gabah tetap dalam kondisi baik atau rusak. Di antaranya kondisi nilai kadar air yang ada pada gabah dan kondisi suhu yang cocok untuk proses pengeringan. Kondisi nilai kadar air gabah pasca panen biasanya di angka 20-26 %, dan nilai kadar air gabah kering yaitu 14% yang disyaratkan BULOG (Badan urusan Logistik). Dan suhu yang baik pada mesin diperkirakan diantara 40°C-60°C agar menghasilkan gabah yang berkualitas bagus dan tahan lama untuk disimpan. Maka dari itu dilakukan pengendalian terhadap nilai kadar air dan suhu. Seiring perkembangan teknologi maka penelitian ini bertujuan untuk membuat alat pengering gabah otomatis berbasis arduino. Sehingga dapat mengontrol suhu dan nilai kadar air pada gabah guna memperoleh gabah kering dan bagus. Alat ini dilengkapi dengan notifikasi SMS apabila proses pengeringan gabah sudah selesai, maka alat akan mengirimkan notifikasi SMS ke petani bahwa proses pengeringan sudah selesai. Penelitian ini termasuk dalam rekayasa teknologi dengan menggunakan metode penelitian Research And Development (R&D). Dengan memanfaatkan sensor Soil Moistoure V2 sebagai sensor pendeteksi kadar air pada gabah, sensor DS18B20 digunakan untuk mengukur suhu panas dalam ruangan, dan modul SIM800L V2.0 untuk notifikasi SMS. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terciptanya alat pengering gabah otomatis berbasis arduino. Alat ini menggunakan sistem pengadukan yang memanfaatkan motor DC sebagai penggerak. Sensor suhu DS18B20 sebagai pembacaan suhu. Dari hasil pengujian alat ini bisa dikatakan lebih efisiensi menghemat waktu, karena pengeringan gabah membutuhkan waktu 6 jam dengan kapasitas gabah 5 KG untuk waktu pengeringan menggunakan alat. Dan membutuhkan waktu dua hari untuk pengeringan secara manual menggunakan sinar matahari dengan kapasitas sama 5 KG. Pada pembacaan suhu mendapatkan rata - rata akurasi 99,30%. Dan hasil pengujian untuk sensor Soil Moisture V2 mendapatkan rata rata akurasi 99,20%. Dan tingkat keberhasilan sistem pengering gabah mencapai 100%