Tanggung jawab perusahaan ekspedisi dalam pengangkutan barang mebel jika terjadi wanprestasi

Skripsi yang berjudul “TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN EKSPEDISI DALAM PENGANGKUTAN BARANG MEBEL JIKA TERJADI WANPRESTASI” ini secara umum bertujuan untuk mengetahui tanggung jawab dari perusahaan ekspedisi PT. Putra Pelita Jaya Jepara dan MJM Ekspedisi apabila dalam proses pengangkutan terjadi wanprestasi. Selain itu skripsi ini juga bertujuan untuk mengetahui penyebab perusahaan ekspedisi tidak dapat melaksanakan prestasi sesuai dengan yang telah diperjanjikan. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris. Dalam hal teknik pengumpulan data, penulis menggunakan data primer dan data sekunder. Setelah data-data sudah terkumpul maka penulis melakukan penelaahan dan analisis data secara kualitatif dan selanjutnya disajikan dalam bentuk uraian-uraian kalimat yang sistematis. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perusahaan ekspedisi tidak dapat melaksanakan prestasi sesuai dengan yang telah diperjanjikan yaitu, faktor kalalaian atau kesalahan dari perusahaan ekspedisi atau pihak pengangkut, faktor jalan rusak dan berlubang, faktor tindak kejahatan pencurian, dan faktor kerusakan mesin truk. Tanggung jawab dari kedua perusahaan ekspedisi terhadap pihak pengirim yang mengalami kerugian akibat wanprestasi dalam proses pengangkutan barang mebel perusahaan bertanggung jawab memberi ganti kerugian. Ketentuan ganti kerugian PT. PPJ sudah tertera dalam nota/surat muatan, apabila terjadi kerusakan atau kehilangan barang muatan yang disebabkan oleh kelalaian dari perusahaan ekspedisi atau pihak penggangkut maka perusahaan ekspedisi akan mengganti 50% dari harga barang atau harga servis perbaikan barang dan sisanya ditanggung pihak pengangkut, untuk keterlambatan dalam proses pengiriman PT. PPJ mengganti dengan pengembalian ongkos kirim melalui klaim terlebih dahulu. Untuk MJM Ekspedisi tanggung jawab ganti kerugiannya tidak tertera dalam nota/surat muatan sehingga dilakukan dengan musyawarah/kesepakatan, apabila terjadi kerusakan atau kehilangan barang muatan dalam proses pengangkutan maka ganti kerugian tersebut akan ditanggung oleh pihak ekspedisi dan pengangkut berdasarkan kesepakan antara mereka. Sedangkan untuk keterlambatan dalam proses pengiriman MJM Ekspedisi tidak ada ganti kerugian