The students’ beliefs in auto-mobile learning To enhance their language skills In english education department Of universitas muria kudus

Pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa (SCL) sangat sering digunakan dalam pembelajaran di perguruan tinggi. Pendekatan ini cenderung membuat mahasiswa belajar secara mandiri diluar kelas dengan menggunakan gawai yang terkoneksi dengan internet. Oleh karena itu, siswa menggunakan gawai mereka untuk mencari materi – materi yang diperlukan, memilih kapan mereka akan belajar dan melakukan evaluasi terhadap apa yang mereka pelajari. Hal ini dapat terjadi karena mereka memahami bahwa mereka perlu melakukan sesuatu untuk meningkatkan kemampuan mereka. Berdasarkan penjelasan diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan keyakinan mahasiswa terhadap pembelajaran auto-mobile untuk meningkatkan kemampuan berbahasa mereka dan juga untuk menemukan jenis aplikasi apa saja yang digunakan untuk melakukan pembelajaran mandiri pada mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif khususnya studi kasus. Metode itu untuk mendeskripsikan keyakinan mahasiswa terhadap auto-mobile untuk meningkatkan kemampuan berbahasa mereka dan juga untuk menemukan jenis aplikasi apa saja yang sering digunakan. Peneliti mengumpulkan data menggunakan angket untuk menemukan kenyakinan mahasiswa dan wawancara untuk menemukan jenis aplikasi yang sering digunakan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa siswa menunjukkan respons yang positif dan juga memiliki pemahaman tentang auto-mobile dalam mempelajari empat kemampuan berbahasa. Dalam kemampuan untuk mendengarkan, membaca, dan berbicara mendapatkan skore tertinggi pada progres. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memahami untuk lebih banyak berlatih untuk meningkatkan kemampuan mereka. Tetapi pada kemampuan menulis, skor tertinggi terdapada pada Teknik dan konten. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa ini termasuk dalam pembelajar proactive. Diakhir dari penelitian ini, peneliti menyarankan agar mahasiswa menjadi lebih mandiri lagi dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan juga untuk para dosen untuk mendorong siswa dalam pembelajaran mandiri dengan melibatkan penggunaan teknologi yang maksimal dalam pembelajaran