Penerapan model pembelajaran diskursus multy reprecentacy (dmr) berbantuan media kelubang tarif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas iv

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis, sehingga dilakukan penelitian dengan menggunakan media Kelubang Tarif pada materi keliling dan luas bangun datar. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menguji perbedaan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menerima pembelajaran dengan model Diskursus Multy Reprecentacy berbantuan media Kelubang Tarif dibanding dengan siswa yang menerima pembelajaran dengan model ekspositori, menguji peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis serta menguji ketuntasan belajar secara individual dan klasial siswa yang menerima pembelajaran dengan model DMR berbantuan media Kelubang Tarif. Kemampuan pemecahan masalah matematis ini adalah kemampuan dengan indikator pemahaman terhadap masalah, perencanaan pemecahan masalah, melaksanakan perencanaan pemecahan masalah, dan melihat kembali kelengkapan pemecahan masalah. Model Pembelajaran DMR adalah pembelajaran yang berorentasi pada pembentukan, penggunaan, dan pemanfaatan berbagai representasi dengan setting kelas dan kerja kelompok. Kelubang Tarif adalah alat peraga manipulatif yang terbuat dari kayu dan dapat diubah menjadi bentuk bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimental dengan desain Nonequivalent Pretest-Posttest Control. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Unggulan Muslimat NU. Variabel bebas penelitian ini adalah model Diskursus Multy Reprecentacy berbantuan media Kelubang Tarif, sedangkan variabel terikatnya kemampuan pemecahan masalah matematis. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji Independent Sample T Test, uji t, uji z proporsi dan uji N-Gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang meneriman model pembelajaran DMR berbantuan media Kelubang Tarif dengan siswa yang menerima pembelajaran dengan model ekspositori, dengan sig 0,000. Terdapat pula peningkatan nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen dengan kategori sedang. Tidak hanya itu, rata-rata siswa pada kelas eksperimen juga memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) baik secara klasikal maupun individual dengan nilai sig 0,000. Hendaknya guru dapat menerapkan model DMR berbantuan media Kelubang Tarif pada materi keliling luas bangun datar, sehingga dapat meningkatkan nilai siswa baik secara individu maupun klasilak dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa