Pengembangan media wayang dami berbasis kearifan lokal rembang dalam pembelajaran bercerita di kelas tinggi

Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut untuk mendeskripsikan kebutuhan media bercerita bagi siswa di sekolah dasar, menguji Rancangan pengembangan media wayang dami berbasis kearifan lokal Rembang dalam bercerita siswa di sekolah dasar, dan mendeskripsikan keefektifan media wayang dami berbasis kearifan lokal Rembang dalam bercerita siswa di sekolah dasar. Metode penelitian ini mengacu pada teori Borg dan Gall, dengan menggunakan tujuh langkah pelaksanaan penelitian. Langkah penelitian sebagai berikut sebagai berikut. pengumpulan informasi, perencanaan penelitian, mengembangkan produk awal, pengujian lapangan, revisi, uji produk, revisi hasil uji produk lapangan. Pengumpulan Data yang digunakan sebagai berikut teknik observasi, wawancara, dan unjuk kerja keterampilan bercerita. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut analisis kuantitatif dan kualitatif, meliputi praktik bercerita, observasi pembelajaran, dan validasi produk media wayang dami. Analisis produk media wayang dami berbasis kearifan lokal Rembang meliputi 6 tahap. Sumber data pada penelitian ini sebagai berikut guru dan siswa kelas IV SDN Sukorejo dan SDN Randagung. Hasil prototipe media wayang dami melalui pembuatan wayang yang beasal dari bahan dami yang tokoh-tokohnya dibuat sedemikian rupa sesuai dengan kearifan lokal Rembang berupa cerita rakyat Rembang, buku teknik bercerita dengan bahan pembuatan berkualitas dan menarik perhatian siswa. Isi buku tentang cerita rakyat Rembang yang terdiri dari 3 judul Panji Sering, Ki Sondong dan Ki Makerti, dan Asal Usul Desa Sulang dan cara menggunakan tokoh wayang adegan demi adegan dalam cerita. Setelah divalidasi oleh validator memperoleh nilai 92,7 dengan kategori valid. Kemudian media wayang dami berbasis kearifan lokal diterapkan pada kelas eksperimen dan hasil penghitungan N-gain sebagai berikut 0,53 dengan kategori sedang. Uji efektifitas pada penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil unjuk kerja kemampuan siswa bercerita di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Diperoleh bahwa thitung sebagai berikut 6,9. Dari hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa wayang dami berbasis kearifan lokal Rembang dapat digunakan dalam pembelajaran bercerita di kelas tinggi. Semoga dapat menginspirasi guru untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran lainnya