Laporan Penelitian Pembakuan Norma Tes Kraepelin untuk Siswa-siswa Lulusan SMA di Yogyakarta

Tes Kraepelin sebagai salah satu alat pengukur psikologis besar peranannya dalam diagnosa psikologis untuk tujuan-tujuan seleksi, maupun secara khusus untuk penempatan tenaga kerja. Belum adanya norma tse ini untuk kelompok Sekolah Menengah Atas yang sudah dibakukan merupakan alasan bagi peneliti untuk mengadakan penelitian yang kemudian disusun suatu norma khusus untuk digunakan bagi lulusan Sekolah Menengah Atas. Dengan demikian penggunaan tes ini akan lebih bisa dipertanggungjawabkan. Data yang berhasil dikumpulkan dan di analisa adalah sebanyak 517 subjek yang terdiri dari 171 subyek pria lulusan SMA Jurusan IPA, 116 subyek wanita lulusan SMA IPA, 144 subyek pria lulusan SMA IPS serta 86 subyek wanita lulusan SMA IPS. Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji t, tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna untuk aspek kecepatan kerja, keajegan kerja berdasarkan "range" dan "average deviation" serta ketahanan kerja, sehingga untuk ketiga aspek ini untuk kelompok lulusan SMA IPA dan IPS mempunyai norma yang sama. Tetapi untuk aspek ketelitian kerja, hasil uji t menunjukkan perbedaan yang bermakna sehingga perlu dipersiapkan norma yang berbeda untuk kedua kelompok subyek ini. Demikian pula halnya untuk kelompok subyek pria dan wanita, hanya aspek ketelitian kerja yang menunjukkan norma yang berbeda, sedangkan untuk ketiga aspek lainnya mempunyai norma yang sama. Uji kurve normal menunjukkan hasil yang tidak bermakna untuk semua aspek yang diungkap oleh tes Kraepelin sehingga pembuatan norma hanya dilakukan dengan menggunakan analisis statistik rerata dan simpang baku. adapun dalam pembakuan norma ini ialah: Baik sekali, Baik, Sedang, Kurang dan Kurang Sekali