Konsep Makanan dan Minuman Halalan Thayyiban Dalam Al-Qur’an Perspektif Tafsir Al-Misbah

Penelitian ini fokus pada kajian Al-Qur’an tentang konsep makanan dan minuman halalan thayyiban dalam perspektif Tafsir Al-Misbah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Penelitian ini membahas mengenai konsep makanan dan minuman halalan thayyiban dalam Al-Qur’an perspektif Tafsir Al-Misbah, maka peneliti mengumpulkan ayat-ayat yang terdapat kata halal dan kata thayyib dalam Al-Qur’an menggunakan kitab mu’jam al-mufaras li afdhalil qur’an, kemudian ayat tersebut dihimpun lalu di tafsiri dalam Tafsir Al-Misbah. Hasil dari penelitian ini adalah pertama, halalan thayyiban yang terdapat dalam Al-Qur’an, ditemukan banyak term dengan derevasi yang berbeda. Seperti term halal ditemukan 51 kali dengan derevasi yang berbeda, Adapun term thayyib ditemukan 49 kali dengan derevasi yang berbeda. ayat yang spesifik dengan tema makanan dan minuman, hasilnya adalah ditemukan 17 term halal. Sedangkan 15 term thayyib. Sedangkan kata halal dan thayyib yang membahas tema makanan dan minuman yang tergabung dalam satu ayat ditemukan 4 ayat. Kedua, menurut M. Quraish Shihab bahwa tidak semua yang ada di bumi lantas otomatis bisa dimakan atau digunakan begitu saja, bahwa tidak semua makanan yang halal otomatis baik. Ada makanan yang halal, tetapi tidak bergizi, dan ketika itu ia menjadi hal yang kurang baik. Sedangkan yang diperintahkan oleh Allah adalah hal yang halal dan baik. Ketiga, penafsiran tentang makanan dan minuman halalan thayyiban yang diungkapkan M. Quraish Shihab tampak relevan dengan keadaan sosio kultural masyarakat Indonesia, hal tersebut tidak terlepas karena beliau merupakan seorang mufassir kelahiran Indonesia yang tentu memiliki pengaruh dari lingkungan sosial terhadap penafsirannya