ANALISIS YURIDIS PERTIMBANGAN HAKIM TENTANG PEMBERIAN DISPENSASI NIKAH BAGI ANAK YANG HAMIL DI LUAR NIKAH PADA PENGADILAN AGAMA TANJUNG KARANG (Studi Putusan No. 137/Pdt.P/2021/PA.Tnk)

ABSTRAK Perkawinan merupakan suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan suatu pembatasan usia perkawinan. Batas usia tersebut diatur dalam Undang-Undang No 16 Tahun 2019 yang berbunyi Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun. Oleh karena itu untuk menjamin adanya suatu bentuk kepastian hukum dan keadilan bagi warga negaranya, Negara berusaha untuk memberikan kemudahan dengan adanya pemberian dispensasi kawin bagi calon pasangan suami dan atau istri yang belum berumur 19 tahun sebagai persyaratan untuk dapat melangsungkan perkawinan. Meskipun Undang-undang memberikan kelonggaran bagi calon suami istri yang belum mencapai umur untuk mengadakan perkawinan, hal ini bukan berarti setiap permohonan dispensasi dapat dikabulkan. Karena Pengadilan berwenang untuk menolak permohonan dispensasi jika telah dilakukan pemeriksaan ternyata masih terdapat hal-hal yang memungkinkan dicegahnya perkawinan dibawah umur. banyaknya pengajuan permohonan dispensasi kawin yang masuk, salah satu faktor nya karena hamil diluar nikah. Oleh karena itu menarik untuk diteliti mengenai bagaimana pertimbangan hakim Pengadilan Agama dalam memberikan dispensasi nikah karena hamil, kemudian bagaimana apabila hal ini dianalisis berdasarkan yuridis. Fokus pembahasan pada penelitian ini adalah bagaimana analisis yuridis mengenai pertimbangan hakim Pengadilan Agama Tanjung Karang tentang dispensasi nikah karena hamil. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) Pengumpulan sumber data primer pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara, dan dilengkapi oleh data sekunder. Sumber data primer diperoleh dari wawancara kepada hakim Pengadilan Agama Tanjung Karang, dan sumber data sekunder yaitu data-data yang dapat mendukung penelitian ini, seperti buku-buku, jurnal, artikel dan lain sebagainya yang dirasa bersangkutan. iii Hasil penelitian ini yaitu, bahwasannya pertimbangan hakim dalam mengabulkan perkara dispensasi ini terdapat dua sisi, yaitu secara formil dan materil dan diluar hukum formil dan materil. Secara formil bahwa hakim telah menerima dan mendengarkan syarat-syarat yang diajukan oleh pemohon, bukti-bukti berupa surat, kemudian saksi-saksi dan kemudian dukungan berupa komitmen dari kedua belah pihak orang tua untuk ikut bertanggung jawab terkait masa depan anak, secara materil yaitu berdasarkan dasar-dasar hokum yang ada. Yang kedua diluar hukum formil dan materil. Yaitu kemaslahatan dan kemudharatan akibat hamil diluar nikah dan kekhawatiran orang tua. Atas dasar dari ketentuan-ketentuan hukum tersebut maka hakim memandang bahwa permohonan dispensasi kawin tersebut perlu dikabulkan. Oleh karena itu apabila di analisis secara yuridis pertimbangan Hakim telah sesuai dan tidak bertentangan dengan hukum positif yang ada, dengan mempertimbangkan kebaikan anak kedepannya